Transisi Jaringan 4G ke 5G di Indonesia Terkesan Lambat, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Transisi jaringan 4G ke 5G di Indonesia terkesan lambat. Hal ini berbeda saat peralihan dari jaringan 3G ke 4G yang dilakukan pada 2013.
Jika peralihan jaringan dari 3G ke 4G berjalan mulus, berbeda dengan 4G ke 5G yang menemui banyak hambatan. Jika hambatan tidak segera diselesaikan, Indonesia bisa dikategorikan sebagai negara lambat mengadopsi teknologi.
"Kita tidak ingin dikategorikan sebagai negara yang lambat dalam mengadopsi teknologi dan aplikasi baru serta gaya hidup baru yang bisa diberikan jaringan 5G," kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail MT.
Ismail menjelaskan beberapa masalah yang dihadapi di Indonesia di antaranya percepatan modernisasi jaringan operator telekomunikasi, spektrum frekuensi, dan harga spektrum frekuensi. Ketiga masalah itu, kata Ismail, sedang diupayakan untuk diatasi.
Menurut Ismail, modernisasi jaringan operator telekomunikasi jadi syarat mutlak untuk peralihatn dari 4G ke 5G. Hal itu bisa dicapai jika operator telekomunikasi menggunakan serta optik.
"Kalau kita bicara 5G tanpa infrastruktur serat optik dan mengandalkan teknologi lama maka kita tidak akan mendapatkan kelebihan dari jaringan 5G," ujarnya.
Hal yang sama, kata Ismail, juga berlaku dalam masalah spektrum frekuensi. Dia menagtakan pemerintah perlu berhati-hati dalam memutuskan spektrum frekuensi yang akan digunakan di jaringan 5G.
Menurut Ismail, pemerintah ingin pengaturan spektrum frekuensi dilakukan dengan benar. Jadi perlu dipertimbangan kapan waktu yang tepat merilis spektrum frekuensi baru.
Editor: Dini Listiyani