Bagaimana Asal Muasal Tradisi Belanja Black Friday & Mengapa Booming di Indonesia?
JAKARTA, iNews.id - Beberapa hari lalu, kata Black Friday ramai terlihat pada promo-promo yang ditawarkan oleh toko-toko ritel maupun e-commerce besar. Masyarakat beramai-ramai memanfaatkan promo tersebut untuk membeli berbagai jenis barang seperti fashion, gadget, dan barang-barang lainnya.
Tradisi Black Friday di Indonesia merupakan fenomena yang mengadopsi kultur dari Amerika Serikat. Di negara Paman Sam tersebut, Black Friday merupakan hari setelah perayaan Thanksgiving atau hari pengucapan syukur di akhir musim panen, yang selalu jatuh pada hari Kamis dan dirayakan secara bergantian di tiap-tiap kabupaten/kota selama bulan Juni – Oktober.
Lantas, apakah arti dari Black Friday? Di Amerika Serikat, Black Friday merupakan hari yang menandakan permulaan musim belanja menuju hari Natal.
Banyak toko-toko besar di sana mulai menawarkan diskon masif terhadap stok barangnya mulai dari tengah malam pada hari tersebut.
Namun, sejarah Black Friday tidak seindah diskon-diskon tersebut. Pada 24 September 1869, terjadi kekacauan dalam pasar saham di Amerika Serikat sehingga harga emas anjlok akibat dari ulah Jay Gould dan James Fisk, dua orang keuangan yang menggunakan koneksinya untuk menjatuhkan harga emas yang berdampak pada keruntuhan pasar saham.