Begini Cara Sederhana Edukasi Generasi Alfa Bermedia Sosial yang Sehat

Konten Kreator Comhub.Id dan Dosen Universitas Pejuang RI Makassar Andi Asy’hary J Arsyad mengatakan, banyak warganet yang belum paham untuk berbudaya yang baik di dunia internet, sehingga konten atau komentar yang berisi ujaran kebencian dan perundungan masih kerap ditemui di media sosial.
Dia mencontohkan ada konten berupa ungkapan motivator yang tidak baik, kuliah tinggi-tinggi jangan sampai kamu menjadi nelayan.
"Itu tidak bagus diungkapkan di media digital, karena nelayan bukanlah konotasi dari pekerjaan yang buruk. Padahal, daerah pesisir di Indonesia juga sangat membutuhkan kehadiran nelayan. Tidak mungkin semua orang akan menjadi polisi atau pengacara, pasti ada pekerjaan untuk nelayan dan itu merupakan salah satu mata pencaharian yang masuk dalam sistem sosial budaya,” kata dia.
Sementara itu, Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya, Meithiana Indrasari mengatakan, kompetensi budaya digital yang perlu dimiliki warganet di era sekarang antara lain, mengedepankan pengetahuan dasar akan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, memanfaatkan teknologi untuk dapat menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan, mendorong penggunaan produk lokal, serta pengetahuan akan hak-hak digital.
Sebagai contoh, lanjutnya, dalam perilakunya di dunia digital warganet harus selalu mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, memberikan feedback yang positif bagi produsennya, turut mempromosikan ke pasar global atau menjadi pelaku usahanya, dan tidak mengonsumsi berlebihan.
"Kita dapat menjadi pelaku digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kita bisa saja mengangkat ribuan produk Indonesia, ribuan budaya asli Indonesia, yang unik dan seksi, sehingga dapat disebarkan ke masyarakat global,” katanya.
Editor: Vien Dimyati