Cara Unik Stimulasi Anak Berkebutuhan Khusus dengan Kelas Makeup, Bantu Kognitifnya!
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak cara sederhana menstimulasi anak berkebutuhan khusus dalam membantu pertumbuhan kognitifnya.
Perlu diketahui, anak berkebutuhan khusus merujuk pada anak yang memiliki kebutuhan pendidikan atau perawatan khusus karena adanya kondisi fisik, mental, sosial, atau emosional yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Berbagai jenis kebutuhan khusus dapat menjadi penyebab kondisi ini, seperti gangguan perkembangan, gangguan pendengaran atau penglihatan, kebutuhan perawatan medis yang kompleks, dan sebagainya.
Karena kondisi tersebut, anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan dukungan dan perhatian ekstra dalam menghadapi tantangan serta mengejar kemajuan dalam pendidikan, sosialisasi, dan pengembangan diri mereka. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak berkebutuhan khusus dalam mengakses pendidikan dan sumber daya lain serta memberikan dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka.
Adapun cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menstimulasi anak berkebutuhan khusus, salah satunya dengan mengajak anak ikut kelas makeup. Cara ini memang cukup unik tapi ternyata memiliki manfaat bagi anak.
Devie Diana selaku Head of Marketing Deca Group mengatakan, merawat dan membesarkan anak yang berkebutuhan khusus bukanlah hal yang mudah, setiap ibu yang dikaruniai anak istimewa ini terus berjuang agar kondisi anak-anaknya menjadi lebih baik.
"Kami percaya anak-anak spesial yang memiliki keterbatasan kemampuan bisa diarahkan secara maksimal bila memiliki kolaborasi yang baik dengan orang tua. Salah satunya dengan program Beauty Class yang bisa dilakukan untuk memberikan pelatihan dan bimbingan agar ABK bisa menemukan apa yang menjadi keahliannya sehingga dapat mengembangkan diri, berkarya, dan memberikan manfaat bagi lingkungan," kata Devie, melalui keterangannya belum lama ini.
Davie menjelaskan adapun program beauty class tersebut diselenggarakan oleh Deca Group, perusahaan induk lokal dengan fokus utama pada industri kecantikan yang menaungi brand perawatan kulit Whitelab dan brand makeup luncuran terbaru goute. Berkolaborasi dengan Destiny Project, learning center. Program beauty class ini ditujukan untuk ibu dan anak bertajuk Unconditional Beauty.
Dia menambahkan, keterlibatan orang tua dalam pendidikan adalah faktor pendorong dan penentu dalam perkembangan pendidikan anak inklusif, terutama peran seorang ibu yang sangat vital untuk membimbing, merawat, memberikan terapi, dan stimulasi anak berkebutuhan khusus.
"Anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian dan dukungan ekstra karena perbedaan kondisi fisik, perkembangan, kognitif, atau emosional mereka. Seperti kasih sayang seorang ibu yang tidak memiliki batasan, begitu pula dengan makna kecantikan," kata dia.
Sebab itu, Deca Group mengadakan program CSR terkait teknik-teknik dasar perawatan wajah (skincare) dan tata rias yang diharapkan dalam memberikan stimulasi untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhannya kognitif anak, sehingga dapat bereksplorasi dan mencoba hal baru.
Rangkaian acara ini, dibagi menjadi 2 yaitu kelas skincare bersama Whitelab, di sesi ini dikenalkan tahapan skincare yang dapat digunakan oleh ibu dan anak. Setelah itu dilanjutkan dengan kelas tata rias bersama goute, di sesi ini ibu dan anak diedukasi mengenai teknik makeup yang benar dan cara mengaplikasikan dengan sempurna. Tentunya produk produk yang digunakan untuk kegiatan ini aman bagi kulit sensitif.
Sementara itu, Timothy sebagai Business Manager dari Destiny Project mengatakan program CSR ini sangat sesuai dengan visi dan misi dari Destiny Project, yang ingin melihat setiap anak khususnya Anak Berkebutuhan Khusus dapat menemukan bakat dan minat (destiny) yang dapat menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.
"Kegiatan ini jadi experience yang memorable bagi setiap anak-anak, saya yakin pengalaman ini akan tersimpan dalam core memory mereka. Hopefully acara seperti ini dapat menginspirasi banyak pihak. Anak-anak bisa punya pengalaman yang baik untuk ke depannya," kata Timothy.
Editor: Vien Dimyati