Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sekjen Perindo AYP Ajak Mahasiswa Bekali Diri dengan Konsep, Kompetensi dan Koneksi
Advertisement . Scroll to see content

24 Alumni UNJ Gelar Pameran Lukisan Bertajuk Tatap Rupa, Jadi Pilihan Destinasi Edukatif dan Rekreatif

Minggu, 18 Februari 2024 - 18:47:00 WIB
24 Alumni UNJ Gelar Pameran Lukisan Bertajuk Tatap Rupa, Jadi Pilihan Destinasi Edukatif dan Rekreatif
Alumni Universitas Negeri Jakarta menggelar pameran bertajuk Tatap Rupa. (Foto: Wiwie Heriyani)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Spot pameran seni di Jakarta kembali bertambah. Kali ini, pameran lukisan bertajuk ‘Tatap Rupa’ resmi dibuka di Pop Up Gallery Talenta Organizer, tepatnya di Mal Plaza Indonesia, Jakarta, Minggu, (18/2/2024).

Menariknya, pameran yang akan berlangsung sebulan ke depan hingga 18 Maret 2024 ini melibatkan 24 seniman. Para seniman ini seluruhnya merupakan alumni dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Penggagas dari Pameran ini, Dr Sarnadi Adam mengatakan, bahwa pameran ini digelar sebagai salah satu upaya untuk mempertemukan para alumni UNJ dengan apresiator/ kolektor, untuk bisa menatap dengan saksama karya seni rupa yang ditampilkan.

“Pameran ini terbentuk 3 bulan yang lalu. Kami bertemu dengan pihak Talenta di Bentara Budaya Jakarta. Beliau menawarkan untuk alumni pameran di pop ini. Jadi karena tawaran itulah kami membentuk alumni pelukis seni rupa UNJ,” ujar Dr. Sarnadi, saat diwawancara usai pembukaan pameran. 

“Ini luar biasa. Saya berharap alumni UNJ ini menjadi tuan rumah di Jakarta. Jadi ke depan kita tidak menonton saja. Jadi profesionalisme di dalam seni lukis ini harus dibangun mulai hari ini," katanya.

Alumni Universitas Negeri Jakarta menggelar pameran bertajuk Tatap Rupa. (Foto: Wiwie Heriyani)
Alumni Universitas Negeri Jakarta menggelar pameran bertajuk Tatap Rupa. (Foto: Wiwie Heriyani)



Dr. Sarnadi yang terkenal sebagai ‘Tokoh Seniman Betawi serta merupakan dosen di Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Rupa FBS UNJ itu juga berharap Tatap Rupa bisa menjadi ‘gong’ untuk pameran-pameran akan datang. Tatap Rupa diharapkan bisa melibatkan alumni-alumni Seni Rupa dari UNJ.

“Harapan kami adalah pameran Tatap Rupa dari alumni UNJ bisa ikut memajukan seni rupa dan seniman Indonesia,” ungkapnya. 



Pembukaan pameran ini juga turut dihadiri dan diresmikan langsung oleh Anggota DPD RI/MPR RI Dapil Jakarta, Prof Dr H Dailami Firdaus. Dalam kesempatan tersebut, Dailami mengaku senang dan bangga bisa membuka pameran seni yang bisa menampilkan inspirasi dan destinasi bagi pengunjung. 

Terlebih, belakangan ini suasana politik di Indonesia masih cukup panas. Menurutnya, kehadiran pameran ‘Tatap Rupa’ ini bisa menjadi destinasi edukatif dan rekreatif bagi warga Jakarta dan sekitarnya.

“Pertama saya sangat senang dan gembira bisa hadir membuka acara pameran ini. Karena memang budaya ini harus kita tingkatkan. Apalagi budaya seni lukis ini menjadi suatu inspirasi buat semua,” ujar Dailami saat diwawancara wartawan.

“Jadi kita juga ada suasana yang berbeda ya. Di mana sekarang lagi hangat-hangatnya suasana politik, tapi dengan adanya pameran ini suasana menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Alumni Universitas Negeri Jakarta menggelar pameran bertajuk Tatap Rupa. (Foto: Wiwie Heriyani)
Alumni Universitas Negeri Jakarta menggelar pameran bertajuk Tatap Rupa. (Foto: Wiwie Heriyani)



Sebagai informasi, pameran ‘Tatap Rupa’ ini menampilkan beragam karakter dan gaya lukisan dari masing-masing seniman. Mulai dari realis, naturalis,impresionis, abstrak, bahkan lukisan yang bergaya naif pun juga turut tersaji. Beragam gaya dan aliran yang ditampilkan tentu saja dipengaruhi oleh berbagai empiris para pelukisnya.

Pameran Tatap Rupa ini merupakan pameran kedua yang diinisiasi dan diikuti oleh para alumni Seni Rupa IKIP lintas angkatan. Pameran diharapkan bisa memberikan gairah baru seni rupa di Jakarta, bahkan di Indonesia hingga dunia.

Karya-karya yang ditampilkan juga merupakan empiris saat berkecimpung dalam dunia pendidikan serta kontemplasi yang dalam tentang seni. Pengalaman, jam terbang dan perenungan yang dalam seseorang tentu sangat berpengaruh pada eksekusi karya.

Meski latar belakang para pelukis sebagai pendidik bidang seni rupa, akan tetapi tidak terjebak pada teori-teori dan hukum-hukum struktur seni. Pasalnya banyak juga karya-karya yang dihasilkan dan dipamerkan kali ini menabrak semua teori keindahan.

Bahkan, beberapa di antaranya mungkin bisa dikategorikan karya-karya naïf yang keindahannya adalah seni untuk seni. Karena itu, pameran kali ini juga diharapkan dapat memberi warna lain pada perkembangan seni rupa Indonesia.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut