5 Fakta Kawah Sileri Dieng yang Eksotis, Unik Ada Pemandangan Langka saat Pagi Hari
Warna Air
Nama Sileri berasal dari bahasa Jawa yaitu Leri atau air sisa cucian beras. Air kawah ini terlihat berwarna silver dan mengalir ke Sungai Dolog inilah yang akhirnya diberi nama Leri atau Sileri, sesuai dengan warna air yang terlihat kotor seperti leri
Erupsi
Erupsi pada 4 Desember 1944 dikenang sebagai salah satu bencana alam di Dieng yang memakan banyak korban. Satu dusun (Dusun Jawera) tertimbun oleh tanah longsor akibat gempa bumi yang dipicu letusan kawah. Pada masa itu tidak dilakukan evakuasi terhadap korban, sehingga dusun dibiarkan tertimbun.
Pada 2 Juli 2017 menyemburkan lumpur setinggi 200 meter yang menyebabkan 10 orang korban luka-luka. Selain itu, di tahun 2017 letusan juga telah terjadi pada 30 April dan 24 Mei. 8 April 2018 - Kawah Sileri meletus dan mengeluarkan semburan lumpur dengan tinggi kurang lebih 150 meter.
Terbaru pada 29 April2021 Kawah Sileri Dieng mengalami erupsi pada pukul 18.25 WIB. Erupsi freatik ini melontarkan material 400 meter ke arah selatan (material batuan 200 meter dan lumpur 400 meter), ke arah timur (material batuan 200 meter dan lumpur 300 meter), ke arah barat 200 meter berupa lumpur.
Editor: Vien Dimyati