5 Kampung Unik di Malang, Salah Satunya Ada Desa yang Bikin Merinding Dikelilingi Makam
Usai viral tentang Kampung Warna-warni Jodipan, ternyata Malang juga memiliki Kampung Biru Arema. Kampung tematik ini tepat berada di seberang Kampung Warna-warni. Sesuai namanya, tiap sudut jalan dan rumah di Kampung Biru Arema didominasi warna biru yang identik dengan Arema. Perkampungan ini terlihat Instagramable. Bahkan, banyak yang mengatakan mirip dengan Santorini di Yunani. Setiap sudut tempat memiliki warna biru. Keunikan lain dari Kampung Biru ini adalah di setiap sudut tembok terdapat gambar-gambar tiga dimensi. Bedanya, gambar yang disajikan merupakan para pemain legenda klub sepak bola Arema sehingga para penggemar klub bola bisa berfoto dengan tokoh yang diinginkan.
Kampung 3D atau lebih dikenal dengan Tridi adalah destinasi wisata hits dan kekinian yang ada di Kota Malang. Lokasinya yang berada di Kelurahan Kesatrian Kota Malang, tidak jauh dari kampung Jodipan yang ada di seberang sungai. Kampung ini menyajikan spot foto unik berupa berbagai macam lukisan tiga dimensi bermacam-macam bentuk. Lukisan 3D ini dilukis pada tembok rumah dan merupakan hasil kreasi seni warga setempat. Gambar-gambar tiga dimensi yang ada di sini memiliki berbagai tema di antaranya budaya, olahraga, tema alam, gambar-gambar manusia, hingga tokoh kartun. Lukisan-lukisan yang dibuat dengan teliti ini tampak sangat nyata. Gambar bertema hewan buas dengan pose siap menerkam menjadi salah satu spot foto paling favorit pengunjung di sini. Pengunjung yang berfoto dapat merasakan seperti akan diterkam oleh hewan aslinya, loh.
Satu lagi kampung tematik hadir di Kota Malang. Setelah Kampung Biru Arema yang berada dekat dengan Kampung Warna-warni dan Kampung Tridi diresmikan, pada 2018 silam, Wali Kota Malang kembali meresmikan Kampung Kramat yang ada di Jalan Bali, Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen. Destinasi wisata baru di Kota Malang ini lokasinya berada di dalam area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin. Hal unik inilah yang menjadikan kampung tematik berpenghuni 70 kepala keluarga tersebut diberi nama Kampung Kramat.
Pengunjung yang datang pun bisa melihat area lingkungan pemakaman yang tertata dengan apiknya serta rumah tinggal warga Kampung Kramat yang terlihat apik dengan balutan lukisan mural. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat berbagai aktivitas warga yang berprofesi sebagai tukang gali kubur, tukang ukir batu nisan, orang yang memandikan jenazah, juru rawat makam, dan lainnya.
Editor: Vien Dimyati