Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Paula Verhoeven Mendadak Bicara soal Memaafkan, Damai dengan Baim Wong?
Advertisement . Scroll to see content

5 Tradisi Lebaran Terunik di Indonesia, Pontianak Ada Meriam Karbit

Sabtu, 16 Juni 2018 - 10:05:00 WIB
5 Tradisi Lebaran Terunik di Indonesia, Pontianak Ada Meriam Karbit
Tradisi Lebaran Terunik di Indonesia (Foto: Wisata Pontianak)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak tradisi Lebaran yang dilakukan umat Islam di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi yang dilakukan menjadi bentuk bersyukur dan berbagi terhadap sesama. Salah satunya di Aceh yang memiliki tradisi Meugang.

Ini merupakan tradisi memasak dan makan bersama, kemudian hasil masakan tersebut dibagi-bagi kepada mereka yang tidak mampu. Tak hanya Aceh. Ada banyak tradisi lain yang masih dilakukan oleh masyarakat. Apa saja tradisi tersebut? Berikut ulasan iNews.id, Sabtu (16/6/2018).

Meugang, Aceh

Di Aceh ada sebuah tradisi Lebaran yang selalu dilakukan setiap tahun ketika menjelang perayaan Idul Fitri. Tradisi tersebut adalah Meugang. Meugang adalah tradisi memasak dan memakan bersama untuk dibagikan pada kaum dhuafa sebagai bentuk saling berbagi. Umumnya, masyarakat kampung akan berkumpul di masjid untuk memasak daging dan memakan bersama. Tradisi Meugang tidak hanya dilakukan saat menjelang Lebaran saja, tapi juga dilakukan saat perayaan Idul Adha.

Festival Meriam Karbit, Pontianak

Festival Meriam Karbit merupakan tradisi Lebaran yang dilakukan warga Pontianak, Kalimantan Barat. Tradisi ini sudah dilakukan sejak 200 tahun mengunakan meriam yang terbuat dari bambu besar dan diletakkan di pinggir Sungai Kapuas. Saat malam takbiran, warga Pontianak berkumpul di sekitar pinggir Sungai Kapuas menyalakan meriam sebagai tanda datangnya hari kemenangan.

Ronjok Sayak, Bengkulu

Warga Bengkulu percaya, api adalah penghubung antara manusia dengan leluhur. Kepercayaan ini yang melahirkan tradisi Lebaran bernama Ronjok Sayak atau Bakar Gunung api. Tradisi Ronjok Sayak sudah dilakukan selama ratusan tahun oleh Suku Serawai, tradisi ini dilakukan saat malam takbiran, tepatnya setelah salat Isya. Warga Bengkulu, terutama suku Serawai menyusun batok kelapa menjulang tinggi ke atas, kemudian dibakar di depan rumah.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut