Aksi Nyata WBI Mengajak Generasi Muda Menjaga Integritas Budaya Indonesia
Yanti mengatakan, dengan adanya WBI ini, diharapkan akan banyak aksi-aksi nyata di masyarakat yang menggelorakan pengaplikasian pelestarian budaya.
"Sekarang ini sudah semakin sedikit acara-acara yang menggunakan pakaian adat atau pakaian tradisional. Karena itu, kami coba memulainya dan diharapkan ini akan terus digiatkan oleh generasi muda sampai penerus selanjutnya," kata Yanti.
Dia menambahkan, hadirnya Warisan Budaya Indonesia ini pun diharapkan bisa menjadi devisa negara yang membawa kesejahteraan bagi para pelaku budaya.
"Dengan sudah semakin membaiknya perekonomian bangsa ini, kondisi pandemi pun semakin terkendali, kami sangat berharap upaya yang diinisiasi Warisan Budaya Indonesia ini bisa memberi kebaikan dan kesejahteraan pelaku budaya Indonesia," katanya.
"Karena itu juga, kami sangat terbuka dengan segala kesempatan untuk bermitra atau bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki harapan sama agar budaya Indonesia bisa terus dipertahankan dan dikembangkan," ujar Yanti.
Warisan Budaya Indonesia menyasar generasi muda sebagai target utamanya. Itu kenapa platform media sosial menjadi 'senjata' mereka menggaungkan aksi ini.
"Ini juga upaya kami mengajak generasi muda untuk sama-sama menggiatkan aksi cinta dan lestarikan budaya bangsa. Media sosial kami pilih sebagai salah satu medium untuk menyuarakan aksi ini supaya lebih dekat dan menjangkau banyak masyarakat, bukan hanya Indonesia tapi dunia," kata Yanti Airlangga.
Yayasan Warisan Budaya Indonesia dicetuskan oleh para pencinta budaya, seperti Yanti Airlangga, Loemongga Agus Gumiwang, Pandu Sjahrir, Sari Agus Suparmanto, Anindya Bakrie, Gista Wishnutama, Liliana Tanoesoedibjo, Raffi Ahmad, Emmanuel L. Wanandi, dan Meutya Hafid.
Yayasan ini secara resmi hadir di Indonesia pada 24 November 2021. Organisasi nirlaba ini tak hanya concern terhadap kain wastra Nusantara, tetapi semua aspek budaya yang dimiliki Indonesia, meliputi tarian daerah, busana adat daerah, alat musik tradisional, senjata tradisional, makanan tradisional, hingga berbagai upacara adat.
Editor: Vien Dimyati