Antisipasi Efek Negatif Bonus Demografi 2024, Salah Satunya Peduli Lingkungan
JAKARTA, iNews.id - Menjaga kelestarian lingkungan dimulai dari hal kecil sudah harus diterapkan sejak dini. Salah satunya, bisa dimulai dengan mengurangi kantong plastik hingga tidak merokok.
Anda dapat mulai melakukan konsep harm reduction atau pengurangan bahaya. Konsep ini dinilai penting untuk mengantisipasi potensi efek negatif bonus demografi, khususnya di bidang lingkungan. Sebab, jika tidak mengimplementasikan konsep ini, maka bonus demografi akan menciptakan degradasi lingkungan.
Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi, atau yang akrab disapa sebagai Uki menyebutkan, Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada 2024 mendatang. Saat ini, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta orang, sebanyak 70% di antaranya berada di usia produktif (15-60 tahun) dan sebagian besar penduduk usia produktif tersebut adalah kelompok pemuda berusia 16-30 tahun.
Artinya, jumlah penduduk usia kerja dua kali lebih besar dibanding jumlah penduduk usia non-kerja. “Bonus demografi itu seperti pisau bermata dua. Yang pertama jendela peluang, yang kedua bencana,” ujar Uki melalui keterangan tertulisnya dikutip Kamis (24/6/2021).
Uki menjelaskan, bonus demografi berpotensi menciptakan bencana bagi lingkungan karena adanya peningkatan aktivitas manusia, baik ekonomi, sosial, maupun politik. “Itu semua dalam prosesnya mengeksploitasi alam ataupun limbahnya merusak alam,” kata dia.