Apresiasi Pengelolaan Homestay di Banyuwangi, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, mengatakan berkembangnya homestay di Banyuwangi tidak lepas dari kebijakan pemerintah daerah yang membatasi pembangunan hotel kelas melati di Banyuwangi.
"Hanya boleh kelas bintang 3 ke atas, maka yang kita tuju adalah dampaknya ke bawah. Maka tumbuhlah homestay yang kemudian menggerakkan ekonomi masyarakat lokal di Banyuwangi," kata Bramuda.
Dalam mendukung pengembangan homestay, dijelaskan Bramuda, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki program "Homestay Naik Kelas" yang memberikan pendampingan dan dukungan bagi pengelola homestay dalam meningkatkan layanan.
"Bagaimana homestay bisa setara dengan hotel bintang pelayanannya, fasilitasnya. Jadi ketika fasilitasnya naik, otomatis orang akan mau datang sebagai alternatif selain ke hotel," kata Bramuda.
Dari 684 jumlah homestay yang ada di Banyuwangi saat ini, sudah ada 64 yang dinilai telah naik kelas. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sendiri menargetkan ada 1.000 homestay yang dapat ditingkatkan pelayanan dan fasilitasnya.
Turut hadir mendampingi Wamenparekraf Angela Tanaoesoedibjo, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini; serta Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Alexander Reyaan.
Editor: Vien Dimyati