Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sherina Munaf Murka Gajah di Mason Elephant Park and Lodge Bali Dicoret-coret Cat!
Advertisement . Scroll to see content

Asal Usul Pohon Ketos Usia Ratusan Tahun di Klaten, Dikeramatkan hingga Pembawa Berkah

Jumat, 07 Oktober 2022 - 15:49:00 WIB
Asal Usul Pohon Ketos Usia Ratusan Tahun di Klaten, Dikeramatkan hingga Pembawa Berkah
Asal usul Pohon Ketos yang dikeramatkan di Klaten (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak hal menarik di Klaten, Jawa Tengah yang bisa dijelajahi. Selain destinasi wisata dan kuliner, di sini juga terdapat tradisi turun-temurun.

Tepatnya di Trucuk, terdapat pohon tua berusia 700 tahun. Pohon yang biasa disebut Ketos ini berdiri kokoh dan dikeramatkan oleh warga setempat. Pohon Ketos berdiameter tiga meter dengan ketinggian kurang lebih tujuh meter. 

Untuk menjaga keberadaan pohon itu, masyarakat zaman dulu memberi pagar tembok dan satu pintu untuk siapa pun yang ingin masuk ke lokasi. 

Bahkan, untuk masuk ke pintu tersebut, masyarakat dianjurkan untuk meminta izin kepada juru kunci terlebih dahulu.

Lantas, seperti apa daya tarik Pohon Ketos yang ada di Klaten ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (7/10/2022).

Konon, menurut cerita singkat dari para juru kunci terdahulu, Pohon Ketos merupakan jelmaan Eyang Bondho yang merupakan salah satu keturunan dari keluarga kerajaan. Dia mengaku, dari situlah kepercayaan muncul, hingga saat ini sosok yang berada di Pohon Ketos dipercaya adalah Eyang Bondho. 

Tidak hanya itu, sebagian masyarakat juga meyakini, Pohon Ketos mampu memberikan berkah terhadap siapapun yang berkunjung. Hal itu terbukti dengan banyaknya orang yang berdatangan dari segala penjuru semata-mata untuk mencari berkah. Tidak hanya dari lokal Klaten, keramatnya pohon ini juga sudah terdengar hingga seluruh Indonesia.

Banyak kisah berkembang hingga akhirnya pohon ini juga dipercaya untuk ritual pesugihan. Saat hendak melakukan ritual pesugihan, pengunjung harus melakukan beberapa syarat supaya Eyang Bondho yang sudah berwujud Pohon Ketos bersedia membantu. Peziarah harus menyediakan garang asem, pisang raja, teh manis, kembang setaman, dan kendurian selama tujuh malam Jumat secara berturut-turut.

Pohon Ketos tidak bisa dibibit, dicangkok, tidak pernah disirami sebagaimana pohon biasa yang lain, Pohon Ketos tumbuh dengan sendirinya, tidak bertambah tinggi maupun berguguran, oleh sebab itulah pohon ini dikeramatkan.

Percaya tak percaya, itu menjadi pilihan Anda. Yang jelas, keberadaan pohon tersebut nyata adanya dan bisa dijumpai ketika singgah ke Klaten.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut