Asyik Wisata di Bukittinggi Menjelajahi Kawasan Jam Gadang yang Paling Ikonik
JAKARTA, iNews.id - Sumatera Barat menyimpan banyak objek wisata menarik untuk dijelajahi. Terutama jika Anda ke Bukittinggi, di sini terdapat objek wisata ikonik yang disebut Jam Gadang.
Memang, jalan-jalan ke Bukittinggi kurang sah rasanya jika tidak berkunjung ke simbol kota ini yaitu Jam Gadang. Bangunan peninggalan era Hindia-Belanda tersebut seakan identik dengan kota yang dahulu pernah menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini.
Ingin tahu apa saja keunikan dari Jam Gadang? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (23/4/2021).
1. Sejarah
Jam Gadang mulai dibangun pada 1926-1927 atas inisiatif Hendrik Roelof Rookmaaker, sekretaris kota atau controleur Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Jamnya merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto dari Koto Gadang, sementara pelaksana pembangunan adalah Haji Moran dengan mandornya St. Gigi Ameh. Menurut sumber, Jam Gadang selesai dibangun pada 1932.
2. Jam Operasional
Objek wisata ini buka setiap hari selama 24 jam. Pengunjung dapat menikmati pesonanya setiap waktu dengan jam kunjungan paling ramai pada sore dan malam hari. Jika ingin mendapatkan suasana yang lebih sepi pengunjung dapat datang pada pagi hari.
3. Kuliner
Wisatawan dapat memilih kuliner jajanan kaki lima mau pun rumah makan. Menu kaki lima yang tak boleh terlewatkan adalah Bubur Kampiun, Teh Talua dan Lamang Tapai. Sajian ini kerap kali ditemui juga di banyak rumah makan.
4. Lokasi
Wisata ini terletak di Jalam Raya Bukittinggi, Payakumbuh, Benteng Pasar Ateh, Kota Bukittinggi. Posisinya menjadi titik nol karena berada di pusat Kota Bukittinggi.
5. Keunikan
Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di 4 sisinya. Penulisan Angka Romawi pada jam empat yang ada di jam tersebut menyimpang dari pakem, karena tertulis IIII, bukan IV.
Editor: Vien Dimyati