Bali Kondusif, Menpar Arief Yahya: Silakan Berwisata ke Pulau Dewata
BALI, iNews.id - Belum lama ini, Gunung Agung kembali mengalami erupsi. Meski berada di level siaga, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kini Pulau Dewata sudah kondusif.
Menurutnya, Bali sangat Instagramable dan makin menarik. Berwisatalah ke Pulau Dewata Bali, destinasi terbaik dunia versi TripAdvisor 2017, yang direview oleh para travelers yang aktif comments di platform paling populer buat wisatawan.
"Silakan ke Bali! Suasana Bali ok, teman-teman netizen juga silakan mem-posting suasana terkini di Bali. Silakan capture di Kuta, Nusa Dua, Seminyak, Sanur, Ubud, Uluwatu, Nusa Penida, Tanah Lot, dan spot destinasi lain yang tetap ramai dan asyik," kata Menpar Arief Yahya, melalui keterangan resmi yang diterima Redaksi iNews.id, Selasa (3/6/2018).
Aktivitas Gunung Agung Bali memang "on" lagi, hari ini 3 Juli 2018, pukul 09.28 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 3 menit 38 detik. Status Gunung Agung masih di level III (siaga). “Saya memperoleh laporan dari tim Crisis Center, Bali Tourism Hospitality, dan sampai sekarang suasananya kondusif,” ungkap Menpar Arief Yahya.
Suasana seperti ini, kata Menpar Arief Yahya, sebagai hal yang biasa dan pernah terjadi. Erupsi pertama, 27 September 2017 lalu juga sempat heboh, tetapi suasana di Bali sendiri kondusif dan nyaman-nyaman saja.
"Situasi on - off seperti ini memang kadang menyulitkan. Tetapi ya beginilah, nature dan culture-nya Gunung Agung, seperti Bali ini. Tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat dan pasti, kapan akan terjadi erupsi,” ujarnya.
Yang bisa dilakukan adalah antisipasi yang sudah disiapkan industri dan government. “Semoga tetap asyik, nyaman dan keren!” ujarnya.
Namun, Menpar Arief tetap meminta masyarakat mematuhi rekomendasi yang sudah diumumkan. Misalnya, mereka yang bermukim di sekitar Gunung Agung, para pendaki dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di zona radius empat kilometer dari puncak kawah.
Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga perlu berjaga dan waspada. Lokasi atau kawasan berbahaya itu lokasinya jauh dari destinasi-destinasi di Bali. Jauh dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, Nusa Penida, Tanah Lot, Uluwatu, dan sebagainya.
Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung Bali dipantau oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung https://magma.vsi.esdm.go.id/.
Sejatinya yang paling terganggu adalah penerbangan atau airlines. Karena sebaran debu vulkanik itu naik ke udara dan berpotensi mengganggu pesawat. Kalau di darat maupun laut, tidak banyak terpengaruh. “Karena itu suasananya kondusif,” kata Menpar Arief.
Bandar Udara Notohadinegoro Jember dan Banyuwangi juga ditutup sebagai dampak aktivitas Gunung Agung. Sesuai NOTAM C7023/18 Bandara Jember ditutup sampai 3 Juli 2018, pukul 10.00 WIB. Sedangkan Bandara Banyuwangi ditutup sampai dengan 3 Juli 2018, pukul 09.00 WIB sesuai NOTAM C7021/18.
Editor: Vien Dimyati