Berpetualang di Perkampungan Suku Baduy, Desa Wisata yang Terisolasi
Berkunjung ke perkampungan Baduy memang selalu meninggalkan kesan tersendiri. Anda bisa mempelajari semua kebudayaan suku di sini. Enaknya, masyarakat di sini juga menerima orang luar, asalkan pengunjung mematuhi aturan yang diterapkan.

Ingin tahu apa saja kebudayaan suku Baduy? Berikut ulasan iNews.id, ketika berbincang dengan salah satu warga suku Baduy Luar, Idik, belum lama ini.
Kepercayaan suku Baduy
Warga Baduy menganut kepercayaan Sunda Wiwitan. Menurut Idik, warga Baduy Luar menganut kepercayaan segala sesuatu yang ada di dunia tidak boleh diubah dalam bentuk apa pun.
“Lojor heunteu beunang dipotong, pendek heunteu beunang disambung yang artinya panjang tidak bisa atau tidak boleh dipotong, pendek tidak bisa atau tidak boleh disambung,” ucap Idik di Baduy Luar.
Aktivitas warga
Warga Baduy tidak sekolah, oleh karena itu mereka tidak dapat menulis. Hal ini sudah menjadi peraturan di Baduy. Pekerjaan sehari-hari perempuan Baduy menyulam dan yang laki-laki membuat gula aren, membuat tas (teureup), dan pergi ke ladang.