Indahnya Candi Ijo di Yogyakarta, Ada di Atas Bukit hingga Tulisan Mantra Kutukan di Prasasti
Sejarah Candi Ijo
Berdasarkan data epigrafi, candi Ijo diperkirakan dibangun sekitar 850-900 Masehi yang diperkirakan berada di bawah masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi Ijo merupakan bangunan pemujaan peninggalan dari masa klasik Jawa Tengah atau zaman Hindu-Buddha.
Misteri Mantra Kutukan di Candi Ijo
Candi Ijo memiliki daya tarik yang unik dari bentuk bangunannya. Pada salah satu prasasti yang ditemukan di atas dinding pintu masuk candi terdapat tulisan Guywan, dibaca Bhuyutan yang berarti pertapaan. Prasasti batu yang lain berisi 16 kalimat, berupa mantra kutukan yang diulang-ulang berbunyi Om sarwwawinasa, sarwwawinasa. Prasasti-prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi ditinjau dari ilmu paleografis, diperkirakan berasal dari abad 8-9 Masehi.
Berada di perbukitan
Candi ijo disebut sebagai candi tertinggi karena memang lokasinya ada di atas bukit yang tingginya mencapai 425 mdpl. Secara keseluruhan, Candi Ijo adalah bangunan teras yang berundak. Bagian terbawahnya berada di sisi sebelah barat dan bagian tertingginya ada di sisi sebelah timur. Hal ini sesuai dengan kontur bukit.
Candi Ijo menjadi salah satu tempat terbaik menikmati matahari terbenam. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang menyempatkan datang hanya berburu pemandangan matahari terbenam dari Candi Ijo saat sore hari.