Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wisata Berkelanjutan di Sanggraloka Ubud, Penutup Tahun yang Menenangkan Jiwa
Advertisement . Scroll to see content

Fakta Unik Candi Kalasan di Yogyakarta, Paling Tua dan Bersinar Indah saat Purnama

Rabu, 19 Oktober 2022 - 16:31:00 WIB
Fakta Unik Candi Kalasan di Yogyakarta, Paling Tua dan Bersinar Indah saat Purnama
Fakta Unik Candi Kalasan di Yogyakarta (Foto: Instagram@diditdees/@ini.sleman)
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Candi Kalasan

Yogyakarta memang selalu menarik untuk dikunjungi. Setiap sudutnya yang indah seakan memberikan kerinduan untuk kembali. Bagi Anda yang ingin berlibur ke Yogyakarta, ada satu tempat wisata yang cukup menarik, yakni Candi Kalasan. Lokasi Candi Kalasan tidak jauh dari Candi Sari, tepatnya berada di daerah Kalibening, Tirtomani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Candi kalasan diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi atas perintah dari Rakai Panangkaran dalam rangka menghormati Bodhisatya Wanita atau Dewi Tara dan para pendeta Buddha. Sebenarnya bangunan ini memiliki nama Candi Tara, namun karena letaknya di daerah Kalasan, maka candi ini dikenal dengan nama Candi Kalasan.

Terletak di kawasan rumah warga

Candi Kalasan berada di kawasan rumah warga. Tapi, tetap tidak menyurutkan pesona dari candi tersebut. Candi Kalasan merupakan candi bercorak Buddha yang dapat terlihat dari stupa di bagian atap. Candi tersebut juga diklaim sebagai Candi Buddha tertua di Yogyakarta.

Di Candi Kalasan Anda bisa melihat banyak stupa yang jumlahnya sekitar 52. Bila dibandingkan dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Candi Kalasan memang belum terkenal, tapi keindahan dan nilai sejarahnya tidak kalah dari candi-candi tersebut.

Misteri lapisan Candi Kalasan

Adapun yang menjadi satu keunikan dari Candi Kalasan, yaitu semen kuno yang digunakan untuk menempelkan relief berbeda dari candi lainnya. Semen kuno yang ditemukan di Candi Kalasan terbuat dari bahan alami yang khas yakni Bajralepa. Menariknya, selain berfungsi sebagai perekat, Bajralepa juga berfungsi untuk melindungi Candi Kalasan dari lumut maupun jamur. 

Menurut Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY lapisan pelindung khusus ini akan membuat candi tampak memesona dengan warnanya yang kuning keemasan saat bulan purnama. Berdasarkan sumber, lapisan bajralepa membuat menjadi perekat yang sangat erat dan candi belum pernah runtuh secara keseluruhan.

Di samping memiliki fungsi dari sisi estetis, bajralepa juga memiliki fungsi dari sisi pelestarian, yaitu untuk melindungi dinding candi dari lumut dan jamur. Bajralepa terbuat dari campuran bahan antara lain: kaolit (lempung), kalsit (batu kapur), silika (pasir), dan kalkopirit (campuran tembaga, besi dan belerang).

Candi menyerupai bujur sangkar

Untuk bangunannya, Candi Kalasan berbentuk menyerupai bujur sangkar dengan ukuran sekitar 45 x 34 meter, yang terdiri dari empat pintu di empat sisi candi dengan pintu di sebelah timur sebagai pintu utama.

Candi Kalasan terdiri dari tiga bagian. Dari mulai bagian mahkota candi, tubuh candi, dan kaki candi. Pada tubuh candi, terdapat satu ruang utama dan empat ruangan lainnya. Pada ruang utama, Anda bisa melihat patung setinggi sekitar 6 meter yang terbuat dari perunggu. Namun, patung tersebut belum diketahui sebagai perwujudan dewa apa.

Selain itu, Anda juga dapat melihat singgasana yang dihiasi dengan ukiran berbentuk singa berdiri di atas punggung seekor gajah. Untuk bagian atap candi, terdapat dua tingkatan dengan bentuk persegi delapan. Di tingkat pertama, Anda dapat melihat arca berbentuk manusia Buddha. Sementara, pada atap tingkat kedua, Anda bisa melihat arca Dhayani Buddha yang dilengkapi sejumlah stupa.

Lokasi Candi Kalasan

Lokasi Candi Kalasan tidak jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Anda hanya menyusuri Jalan Yogya-Solo dan akan menemukan bangunan candi di sisi selatan jalan. Tepatnya di depan Rumah Sakit Bhayangkara Kalasan. Untuk tarif masuknya, sekitar Rp5.000 dengan biaya parkir Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut