Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengintip Guntur Triyoga dan Apris Devita, Pasangan Tajir Liburan ke Antartika
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Mapala UI Gapai Puncak Tertinggi di Antartika, Vinson Massif

Senin, 08 Januari 2018 - 12:42:00 WIB
Cerita Mapala UI Gapai Puncak Tertinggi di Antartika, Vinson Massif
Keindahan Gunung Vinson Massif (Foto:Ilustrasi/MarkPinnock)
Advertisement . Scroll to see content

Kemudian pada tanggal 3 Januari 2018, tim menetap di low camp sambil berlatih kembali mengenai cara berpindah menggunakan fixed rope. Baru pada tanggal 4 Januari 2018, tim melanjutkan perjalanan ke high camp. Di high camp, tim menetap selama dua hari untuk beristirahat dan bersiap melakukan summit (perjalanan ke puncak) pada 6 Januari 2018. Akhirnya, pada tanggal 6 Januari 2018, tim berhasil mencapai puncak Vinson Massif, titik tertinggi di Antartika.

(Foto: Ryan Waters / Mountain Professional)

Sebelumnya, Dedi juga telah berhasil mencapai Puncak Carstensz (Indonesia) bersama dengan anggota Mapala UI lainnya, yaitu Mahendratta S. (M-554-UI), Fandhi Achmad (M-658-UI), dan Ahmad Nadil (M-912-UI) pada Mei 2016. Tidak lama berselang, tepatnya pada September 2016, Dedi berhasil  mencapai Puncak Elbrus (Rusia) bersama Fandhi dan Ade Wahyudi (M-713-UI). Kemudian pada Februari 2017, Dedi serta Agam Napitupulu (M-183-UI) berhasil mencapai puncak Aconcagua (Argentina).

Sebagai puncak yang memiliki ketinggian 4.987 mdpl, Vinson Massif menjadi puncak tertinggi di benua Antartika. Gunung ini hanya boleh didaki ketika wilayah selatan bumi mengalami musim panas, yaitu berkisar bulan Desember dan Januari. Kebalikan dari wilayah utara bumi yang pada bulan tersebut sedang mengalami musim dingin.

Mapala UI sebelumnya telah mengadakan ekspedisi Seven Summits dunia. Ekspedisi tersebut merupakan pelopor kegiatan pendakian Seven Summits dunia di Indonesia. Pada tahun 1972, tim pendaki Mapala UI menjadi tim pertama yang menginjakkan kaki di Puncak Carstensz, yaitu puncak tertinggi di kawasan Australasia. Selama beberapa tahun berikutnya, menyusul empat puncak lain yang berhasil dijamah oleh tim Mapala UI, yaitu puncak Kilimanjaro (1983), McKinley (1989), Elbrus (1990) dan Aconcagua (1993).

“Lima puncak sudah dicapai oleh Mapala UI pada ekspedisi Seven Summits saat itu, namun belum berhasil meneruskan ke puncak Vinson Massif dan Everest karena tewasnya pendaki utama ekspedisi tersebut, yaitu Norman Edwin dan Didiek Samsu, dalam upaya pendakian Aconcagua pada tahun 1992. Setelah lama tidak melanjutkan upaya pendakian seven summits, Mapala UI pada akhir tahun 2017 mengirimkan salah satu pendakinya, Dedi Satria, ke Vinson Massif, puncak tertinggi Antartika.

"Ketika kami dapat kabar Dedi telah mencapai puncak Vinson, rasa bangga dan semangat kami terangkat kembali,” ujar Ketua Mapala UI, Yohanes Poda (M-954-UI).

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut