Desa di Labuan Bajo Harus Dikunjungi Sekali Seumur Hidup, Menakjubkan Ada yang Tertutup Awan

Desa Melo

Baca Juga

Desa di Bantul Punya Pemandangan Cantik Danau Buatan, Makin Sore Suasananya Bikin Takjub!

Desa Melo terletak di dataran tinggi yang menawarkan pemandangan indah ke arah Laut Flores dan pulau-pulau di sekitarnya. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan tarian tradisional Caci, ritual perang khas Manggarai. Penduduk desa ramah dan selalu siap berbagi cerita tentang tradisi dan budaya mereka.

Desa Wae Rebo

Baca Juga

Kunjungan ke Labuan Bajo, Sandiaga Uno Disambut Warga Desa Golo Mori Berharap Program Kemenparekraf Berlanjut!

Wae Rebo adalah desa tradisional yang terletak di ketinggian, dikenal dengan rumah-rumah kerucutnya yang disebut "Mbaru Niang". Untuk mencapai desa ini, pengunjung perlu melakukan pendakian sekitar tiga hingga empat jam, tetapi pemandangan pegunungan dan hutan hujan selama perjalanan sangat memukau. Di desa ini, Anda akan merasakan kehidupan tradisional dan keramahan masyarakat lokal. Desa ini juga terkadang tertutup awan karena keberadaan di ketinggian 1.200 mdpl.

Desa Komodo

Terletak di Pulau Komodo, desa ini adalah salah satu tempat terbaik untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan masyarakat lokal di kawasan Taman Nasional Komodo. Penduduk desa memiliki hubungan erat dengan alam dan memiliki tradisi serta gaya hidup yang dipengaruhi oleh lingkungan unik di sekitar mereka. Di desa ini, Anda juga dapat menemui hewan purba Komodo.

Desa Todo

Desa ini merupakan salah satu situs bersejarah yang penting di wilayah Manggarai. Di sini, Anda dapat menemukan peninggalan masa lalu, seperti rumah adat dan situs megalitikum. Desa Todo juga dikenal dengan kerajinan tangan tradisionalnya, seperti tenun ikat.

Setiap desa ini menawarkan pengalaman unik dan pandangan mendalam tentang budaya serta kehidupan masyarakat lokal di Labuan Bajo. Bagi pengunjung yang tertarik pada aspek budaya dan ingin menjelajahi lebih jauh dari sekadar atraksi wisata utama, desa-desa ini adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.

Editor: Vien Dimyati