Enam Hari Jelajah Tanah Sumba Sambil Eksplor Budaya Megalitik Dunia
Sementara itu, kerajinan tenun ikat menjadi daya tarik unggulan di Kabupaten Sumba Timur. Kain tenun ikat dari daerah ini, biasanya digunakan untuk pakaian adat saat upacara dan pemberian cenderamata.
Kain tenun ikat, kata Gidion Mbiliyora, memiliki motif yang merepresentasikan nilai-nilai atau keyakinan masyarakat Sumba Timur. Kain ini memiliki nilai seni yang tinggi karena diproduksi secara manual dengan pewarna alam dan alat tradisional. Membuatnya pun membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
Begitu pula Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, memiliki tradisi pasola yang merupakan ritual pengucapan syukur. Tradisi ini berupa permainan ketangkasan dan permainan dua kelompok yang berlawanan. Mereka akan saling melempar lembing kayu dari atas kuda yang sedang dipacu.
“Ritual pasola diselenggarakan oleh penduduk Sumba yang masih menganut kepercayaan asli, yaitu Marapu. Tujuannya adalah merayakan datangnya musim panen. Pasola digelar sekali dalam setahun pada Februari dan Maret. Ini menjadi ritual sakral dan menjadi daya tarik wisatawan,” kata Wakil Bupati Sumba Barat Marthen Ngailu Toni, SP.
Adi Gerimu pendiri Way2East menjelaskan, para peserta IAF ‘Jelajah Tanahumba 2017’ akan belajar menjadi orang Sumba selama enam hari. “Mereka akan menginap di rumah-rumah adat, berkemah di padang sabana, berkuda, dan eksplor air terjun. Ini menjadi satu kemasan wisata yang lengkap,” kata Adi.