Fakta di Balik Keindahan Batuan Granit Belitung Ada yang Ukuran Raksasa
Munculnya bongkah-bongkah granit ke permukaan diawali pembekuan granit di bawah permukaan bumi pada kedalaman puluhan kilometer. Batuan ini mengalami proses tektonik berupa pengangkatan, beberapa mengalami pematahan, dan peretakkan. Akibat dari proses tektonik tersebut, batu granit yang berasal jauh di bawah muncul ke permukaan bumi.
Selama proses pengangkatan tersebut, tubuh granit mengalami retak-retak atau deformasi. Ketika tubuh granit yang retak-retak ini muncul di permukaan bumi, proses pelapukan dan erosi atau abrasi mengikisnya selama ribuan tahun. Jurang-jurang bawah laut terdiri dari lereng-lereng terjal. Lereng batu granit itu menyambung antara satu pulau dengan pulau lainnya.
Sebaran batu granit tidak hanya dijumpai di Bangka Belitung, ada juga di Kepulauan Riau hingga Semenanjung Malaysia, serta di Kepulauan Natuna. Selain di tempat-tempat tersebut, batuan dasar yang berada di bawah Selat Karimata hingga Laut Cina Selatan, termasuk di sebagian Kalimantan bagian barat.
Pulau Belitung sendiri terkenal sebagai penghasil timah, lada putih, pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Sebagian besar penduduknya bersuku Melayu dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka. Dari total populasi di Bangka Belitung, 20 persen di antaranya etnis China. Anda akan menjumpai banyak kelenteng di sini. Pulau Belitung terbagi menjadi dua kabupaten, Kabupaten Belitung dengan Ibu Kota Tanjung Pandan, sementara Belitung Timur dengan Ibu Kota Manggar.
Untuk mencapai Pulau Belitung ada dua akses, yaitu pesawat dan kapal laut. Jika ingin menghemat waktu, lebih baik naik pesawat karena naik kapal laut butuh waktu lama. Dengan pesawat, Anda hanya butuh satu jam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta ke Bandara Hanadjoedin di Kota Tanjung Pandan, Belitung.
Dari Kota Tanjung Pandan, Anda dapat langsung berwisata ke pantai-pantai yang eksotis di Belitung. Beberapa pantai yang wajib Anda kunjungi saat bertandang ke Pulau Belitung, di antaranya Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Tanjung Pendam, Pulau Batu Berlayar, Pulau Lengkuas, dan Pulau Burung.
Editor: Tuty Ocktaviany