Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Open Trip ke Bantar Gebang, Biaya mulai dari Rp99.900!
Advertisement . Scroll to see content

Fakta Keraton Surosowan, Tempat Tinggal Sultan hingga Bangunan Misterius yang Masih Terkubur di Tanah 

Kamis, 13 Oktober 2022 - 14:59:00 WIB
Fakta Keraton Surosowan, Tempat Tinggal Sultan hingga Bangunan Misterius yang Masih Terkubur di Tanah 
Fakta mengenai Keraton Surosowan Banten (Foto: Instagram @popiepop)
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Keraton Surosowan

Keraton Surosowan dibangun sekitar 1522-1526, tepatnya pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin. Kemudian dikenal sebagai pendiri dari Kesultanan Banten. Kemudian, pada masa penguasa Banten berikutnya, bangunan keraton ini ditingkatkan. Bahkan diduga melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel. Dia adalah seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Islam, bergelar Pangeran Wiraguna.

Kala itu dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area Keraton Surosowan, kurang lebih sekitar 3 hektare. Sekilas, Surosowan mirip benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Pada masa jayanya Banten juga disebut dengan Kota Intan.

Sisa Reruntuhan Keraton Surosowan

Pada masa berakhirnya Keraton Surosowan, saat ini hanya menyisakan sisa-sisa bangunannya saja. Misalnya di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Hanya menyisakan runtuhan dinding dan pondasi kamar-kamar berdesain persegi empat yang jumlahnya puluhan.

Seperti keraton di Jawa, Keraton Surosowan dulunya berfungsi sebagai tempat tinggal sultan beserta keluarga dan pengikutnya. Selain itu, keraton ini juga menjadi pusat kerajaan dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan Banten.

Hal tersebut bisa Anda lihat dalam tata pola sisa reruntuhannya yang mengikuti kerajaan Islam lainnya di Jawa. Di mana di sekitarnya memiliki alun-alun yang terletak di sebelah utara, Masjid Agung di bagian barat dan pasar serta pelabuhan di sisi timur dan utara keraton.

Keraton Surosowan dibangun atas campur tangan Belanda, dan berakhir juga di tangan Belanda. Saat itu kelompok penjajah tersebut menyerang kembali, dan keraton menjadi sasaran utama dengan penghancuran kota dan membuat sultan dan penghuninya meninggalkannya.

Kejadian tersebut terjadi pada 1813, ketika Gubernur Jenderal Belanda dipimpin oleh Herman Daendels. Maka, sisa-sisa inilah yang kini terlihat dalam reruntuhan. Bangunan keraton yang menggunakan bahan bata campuran pasir dan kapur sebagai bahan dasarnya menjadi saksi bagaimana kehebatan Kerajaan Banten pada abad 17.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut