Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Aktor Keturunan Indonesia Gilli Jones Ikut Audisi Film Disney Tangled Live-Action
Advertisement . Scroll to see content

Film Teater Musikal Limina | Limen, Kolaborasi Pelaku Seni di Tengah Pandemi

Selasa, 29 Juni 2021 - 08:26:00 WIB
Film Teater Musikal Limina | Limen, Kolaborasi Pelaku Seni di Tengah Pandemi
Film Teater Musikal (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Selama masa pandemi Covid-19, industri kreatif mengalami keterpurukan. Terutama bagi pekerja seni yang mengalami kesulitan untuk berkarya.

Namun kini, dalam membangkitkan industri seni di Tanah Air, para pelaku seni perlahan mulai bangkit untuk mengembangkan kreativitas. Salah satunya melalui Collabonation Film Teater Musikal Limina | Limen.

Karya seni ini merupakan kolaborasi musik lintas genre. Collabonation telah berhasil memperkuat posisinya sebagai wadah kolaborasi berbagai pelaku seni Tanah Air dan mendapatkan respons positif serta antusiasme yang kuat terhadap karya-karya yang dihasilkan sebelumnya.

Fahroni Arifin, SVP - Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo mengatakan, film yang menggabungkan seni teater, musik, tari, dan rupa ini mengangkat tema dari situasi dunia sekarang, ketika pandemi memaksa untuk berhenti dan memeriksa ulang banyak hal dalam (cara) hidup.

Ditulis dan disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin (Yudi Ahta), film teater-musikal Limina | Limen terbagi dalam 3 babak yaitu Refleksi, Purifikasi, dan Transformasi yang menceritakan tentang kehilangan, rasa tak berdaya, dan upaya untuk bertahan.

Tiga musisi muda Indonesia, Sal Priadi, Nadin Amizah, dan Kunto Aji, menjadi pemeran utama dalam film ini sekaligus menjadi penyampai pesan melalui karakter, adegan, dan lagu yang dibawakan.

"Program Collabonation akan terus menjadi wadah bagi para musisi dan pelaku seni dari berbagai bidang agar tetap dapat berkarya dan mengeksplorasi beragam disiplin seni, seperti Limina | Limen yang mempertemukan musik dengan sinema, seni pertunjukan teater, tari dan seni visual," kata Fahroni Arifin, melalui keterangan belum lama ini.

Dia berharap program ini akan mendorong para seniman untuk menghasilkan karya kolaborasi yang memberikan dampak bagi masyarakat dan terutama dapat menginspirasi audiens untuk tetap semangat berkarya dalam keadaan apapun.

Berangkat dari kondisi pandemi saat ini, Yudi Ahmad Tajudin selaku Sutradara Teater Kontemporer mengatakan, Limina | Limen terinspirasi dari situasi di mana kita tiba-tiba dipaksa berhenti, tidak bisa melanjutkan hal-hal yang biasa kita lakukan.

"Proses kolaborasi ini sangat menyenangkan karena kami diberikan ruang gerak yang cukup besar untuk berdialog, menciptakan sesuatu yang mungkin baru untuk masing-masing yang terlibat. Menurut saya ini merupakan hal penting dalam berkolaborasi," kata dia.

Film teater-musikal Limina | Limen disusun dan dikembangkan berdasarkan karakter, imaji, serta suasana dari 5 lagu yang diciptakan dan dibawakan langsung oleh ketiga musisi yaitu “Di Timur” - Sal Priadi, “Kereta Ini Melaju Dengan Cepat” - Nadin Amizah, “Rehat” - Kunto Aji, “Amin Paling Serius” -Sal Priadi & Nadin Amizah, serta “Selaras” - Kunto Aji & Nadin Amizah.

Mewakili Kunto Aji & Nadin Amizah, Sal Priadi mengatakan, sejak awal para pelaku seni sangat tertarik dengan ide kolaborasi ini. "Sekaligus penasaran bagaimana Mas Yudi Ahta merespons lagu-lagu kami dan menuangkannya menjadi cerita dalam film teater-musikal," katanya.

Di Collabonation dia merasakan ide-ide seperti ini dapat terwujud dan saat ini kita melakukan sesuatu yang berbeda.
Penasaran seperti apa jika seni Teater, Musik, Tari, dan Rupa dikolaborasikan dalam sebuah film? 

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut