Ganjar Jadi Capres Pertama ke Banda Neira: Indah Alamnya, Penuh dengan Sejarah
Ganjar juga menyoroti pentingnya situs-situs bersejarah di Banda Neira, khususnya rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir.
"Ini cara kita mengedukasi," ujarnya, sambil menunjuk pada meja-meja untuk anak sekolah di rumah pengasingan Bung Hatta.
Ganjar menyampaikan pendidikan menjadi kunci kemajuan, mengingat bagaimana para intelektual pada masa itu berjuang untuk mendobrak kebijakan Belanda yang melarang pendidikan bagi warga lokal.
"Maka kalau hari ini tidak memberikan fasilitas pendidikan, rasa-rasanya kita akan sulit maju. Inilah yang ada di Banda untuk kita bisa tahu bisa bagaimana Pahlawan kita berjuang, bagaimana ujung-ujung Indonesia yang hebat, dan Banda ini kecil tapi ceritanya mendunia. Saya sangat suka sekali," kata Ganjar.
"Jangan mati sebelum ke Banda Neira," kata Ganjar Pranowo, melanjutkan pernyatannya merujuk pada kata-kata Syahrir.
Kunjungan Ganjar ini menjadi simbol komitmen untuk mendengarkan, meresapi, dan bersatu dengan masyarakat di ujung Indonesia, menjadikan setiap sudut negeri ini sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan bangsa, penghargaan terhadap sejarah, dan harapan akan masa depan Indonesia.
Editor: Vien Dimyati