Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nusantara International Convention Exhibition Dibuka Jadi Destinasi MICE Terbaru
Advertisement . Scroll to see content

Gemas! Liburan ke Kota Batu Bisa Lihat Panda Merah Langka dari Pegunungan Himalaya

Jumat, 16 Agustus 2024 - 16:15:00 WIB
Gemas! Liburan ke Kota Batu Bisa Lihat Panda Merah Langka dari Pegunungan Himalaya
Gemas! Liburan ke Kota Batu Bisa Lihat Panda Merah Langka dari Pegunungan Himalaya (Foto: Avirista)
Advertisement . Scroll to see content

Sebagai adaptasi udara di Kota Batu, pengelola memang sengaja menempatkan panda merah di dua kandang, yang berukuran besar. Dua kandang itu merupakan bekas dari satwa lain yang dipindahkan. Tapi sebelum panda merah itu benar-benar didatangkan dari Jepang ke Kota Batu, pihak JAZA memberikan asesmen dan pelatihan untuk pembuatan kandang.

"Begitu juga staf kami juga ke sana (ke Jepang) untuk mempelajari satwa ini, dan ternyata suhu di sana lebih panas dari Kota Batu. Di sana suhu di luar itu 32 derajat dan bisa keluar ke alamnya," katanya.

Panda merah yang dinamakan Kaito ini memiliki sistem pencernaan hewan karnivora, meski makanan utamanya berupa daun-daunan bambu, aneka sayuran, hingga buah-buahan. Meski memiliki sistem pencernaan karnivora, panda merah memiliki kebiasaan seperti hewan herbivora. Makanan utamanya adalah bambu, dan termasuk aneka buah, akar-akaran, rumput, beri, buah, hingga sayuran.

"Jenis karnivora, tapi dia adalah vegetarian jadi 90 persen makanannya itu adalah daun bambu, di kebun binatang kami memberikan daun bambu, kemudian memberikan juga pelet, pelet primata yang khusus pemakan daun-daunan, kemudian ada buah apel, dan sayur wortel sedikit," katanya.

Menariknya kata Prista, saat pertama kali masuk ke Batu Secret Zoo panda merah ini disiapkan tiga jenis tanaman bambu, yang dimiliki oleh pengelola, mulai dari jenis daunan kecil, sedang, dan besar. Tapi ternyata dia memilih makanan daun bambu yang berukuran kecil.

"Kita berikan semua jenis bambu, ada tiga jenis bambu yang kita berikan, terus mana yang paling cocok. Ternyata suka yang daunnya yang lebih kecil, seperti yang di alam liar suka satu jenis bambu yang daunnya kecil," katanya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut