Harga Tiket Danau Tamblingan dan Jam Buka serta Keunikan Airnya yang Disucikan
JAKARTA, iNews.id - Harga tiket Danau Tamblingan dan jam buka bisa diketahui kapan saja. Anda bisa memilih Bali untuk liburan bersama keluarga.
Danau Tamblingan merupakan salah satu objek wisata danau yang tengah populer di Bali. Danau ini, selain memiliki panorama alam yang memesona dan eksotis, lokasinya juga cukup dekat dengan tempat tinggal penduduk lokal asli Bali yang begitu ramah.
Objek wisata Danau Tamblingan berada di sekitar Desa Munduk Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng, Bali. Posisi persisnya ada di lereng utara Gunung Lesung. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi danau tersebut harus berkendara cukup jauh dari Kota Denpasar.
Nama Danau Tamblingan berasal dari dua kata, yaitu tamba dan elingang. Tamba artinya obat, sedangkan elingang artinya ingat. Ada keunikan lain dari Danau Tamblingan. Selain memiliki pemandangan alam menakjubkan, danau ini juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.
Pada zaman dahulu, danau ini sering digunakan sebagai tempat menyembuhkan penyakit yang sedang melanda. Tak heran jika di sekitar Danau Tamblingan banyak sekali berbagai jenis pura yang masih tersedia.
Penasaran ingin tahu seperti apa keindahan Danau Tamblingan di Bali? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (31/1/2023).
Harga tiket Danau Tamblingan tidak terlalu mahal. Danau ini cocok dikunjungi oleh siapa saja. Tarif tiket Danau Tamblingan sangat terjangkau. Hanya dengan beberapa ribu rupiah Anda sudah bisa masuk dan menikmati pesona danau hingga puas. Untuk tiket masuk wisatawan yakni Rp10.000. Sementara, untuk tiket parkir motor Rp3.000, dan tiket parkir mobil seharga Rp5.000. Anda bisa menikmati keindahan Danau Tamblingan sepuasnya selama 24 jam penuh setiap hari tanpa batasan waktu. Namun, waktu terbaik untuk berkunjung biasanya saat pagi hari sekitar pukul 06.00 WITA atau sore hari menjelang malam.
Asal-usul Danau Tamblingan
Danau Tamblingan pada mulanya merupakan bagian dari kaldera raksasa Gunung Lesung bersama Danau Buyan dan Beratan. Namun, pasca-letusan dan longsor yang terjadi ribuan tahun silam membuat kaldera tersebut terpecah sehingga membentuk danau-danau tersebut. Danau Tamblingan dan Danau Buyan letaknya bersebelahan dan masih terhubung meski melalui kanal kecil yang dikenal masyarakat sebagai Telaga Aya. Danau ini merupakan danau terkecil di antara dua danau lain karena hanya memiliki luas sekitar 190 hektare dengan kedalaman 90 meter.
Lokasi Danau yang terletak di kaki gunung dan berada di ketinggian kurang lebih 1.217 mdpl membuat hawanya begitu sejuk. Kawasan hutan yang masih asri juga terlihat sangat lebat dan menjadi habitat bagi sejumlah hewan seperti monyet dan juga burung.
Pesona Danau Tamblingan
Keindahan alam Danau Tamblingan masih sangat asri karena penduduk sekitar menjaga lingkungan tempat ini tetap apa adanya. Hal inilah yang membuat danau ini terlihat begitu eksotis dan alami tanpa ada banyak bangunan di sekitarnya. Pemandangan Danau Tamblingan semakin terlihat indah saat sunrise atau sunset. Cahaya matahari akan diselimuti kabut tipis yang muncul. Anda bisa menyaksikan pemandangan ini dengan jelas dari sejumlah view point yang ada di sekitar danau ini dan Buyan.
Anda juga bisa menikmati keindahan Danau Tamblingan ini langsung dari tengah danau menggunakan pedau atau sampan tradisional yang banyak tersedia. Dari atas sampan berkapasitas empat hingga enam orang tersebut Anda bisa merasakan sensasi seru mengarungi danau. Selain itu, Anda yang ingin menikmati keindahan sunset dan sunrise Danau Tamblingan bisa manfaatkan padang rumput luas di selatan danau mendirikan tenda.
Padang rumput ini mampu menampung puluhan tenda berkapasitas sedang dan sangat cocok untuk Anda yang datang bersama teman atau rombongan. Sebaiknya, datanglah saat musim kemarau atau cuaca cerah agar Anda terhindar dari awan mendung atau hujan. Sehingga Anda bisa menikmati keindahan Danau Tamblingan dengan lebih sempurna tanpa terganggu cuaca buruk yang mungkin terjadi.
Air danau yang disucikan
Danau Tamblingan tidak hanya sebagai objek wisata yang mendatangkan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Danau ini juga menjadi salah satu warisan budaya serta tempat yang cukup sakral bagi warga Bali. Ada sejarah kuno yang menceritakan tentang asal-usul dari keberadaan Danau Tamblingan dan desa yang berada di sekitarnya.
Danau Tamblingan dikelilingi oleh empat desa atau dikenal dengan catur desa, yaitu Desa Munduk, Gobleg, Gesing dan Umejero. Namun pada suatu ketika keempat desa tersebut terjadi wabah penyakit. Kemudian salah satu orang yang dianggap suci dan sakti mengambil air dari danau tersebut dan ajaibnya, penyakit yang mewabah tersebut hilang dan warga bisa sembuh seperti sedia kala! Itulah mengapa sampai sekarang warga wajib menjaga kesucian air danau tersebut. Pada akhirnya danau tersebut dinamakan Tamblingan yang berasal dari bahasa Bali 'Tamba' yang artinya obat dan 'Elingan' berarti mengingatkan akan kekuatan spiritual.
Editor: Vien Dimyati