Hutan Terangker di Dunia, Isla de las Munecas Penuh Boneka Menyeramkan

Bahkan, tanda di pintu masuk hutan mengingatkan pengunjung, "hidup adalah hadiah berharga". Hutan ini memiliki reputasi terseram karena banyaknya orang yang bunuh diri, sehingga dihubungkan-hubungkan dengan hantu. Ditambah lagi, pepohonan yang lebat membuat orang mudah tersesat dan bisa terisolasi.

Spiritualis di negara ini mengatakan, Aokigahara adalah sarang aktivitas paranormal. Meski tidak percaya hantu, Anda mungkin akan ketakutan dengan benda-benda yang mengotori tanah di hutan tersebut.

Isla de las Munecas, Meksiko

Jika dilihat, hutan ini cukup menakutkan. Terletak di sepanjang kanal Xochimico, dekat Mexico City, hutan dipenuhi boneka yang menggantung di pepohonan. Legenda setempat mengatakan, dahulu ada penjaga pulau menggantung boneka pertama untuk menghormati seorang gadis kecil yang ditemukan tenggelam di pulau boneka. Boneka pertama ini dianggap milik si gadis kecil.

Pengurus itu kemudian merasa seolah-olah dihantui oleh roh gadis tersebut, jadi dia terus menggantung boneka dengan harapan untuk menenangkannya. Selama 50 tahun, boneka tersebut makin banyak, hingga akhirnya petugas hutan dilaporkan tenggelam di tempat yang sama dengan gadis itu. Hingga saat ini, Isla de las Munecas menjadi tujuan wisata populer. Pengunjung kerap melihat ada boneka yang menggerakan mata, kepala, dan anggota badannya. Pengunjung percaya boneka-boneka itu dirasuki roh.

Hutan Hoia Baciu, Rumania

Hoia Baciu terletak di kota Cluj Napoca yang secara historis menjadi bagian dari Transylvania. Hutan tersebut menjadi pusat perhatian pada 1968. Saat itu seorang peneliti biologi Alexandru Sift yang sedang melakukan ekspedisi ilmiah di sana menangkap penampakan benda terbang tak dikenal atau UFO berbentuk piring terbang.

Hal yang membuat hutan ini seram adalah pohon-pohon tumbuh memiliki pola aneh. Ada yang berbentuk zig zag dan spiral. Tidak seorang pun dapat menjelaskan kenapa bisa seperti itu. Para turis yang berani, dapat mengunjungi hutan pada malam hari. Namun, banyak yang melaporkan mereka sering merasakan cemas, mual, atau merasa diawasi.

Editor: Vien Dimyati