Ide Kreatif Anak Muda Jaga Lingkungan, Ubah Limbah Daun Nanas Jadi Tas Jinjing
JAKARTA, iNews.id - Persoalan lingkungan masih menjadi isu besar di berbagai negara. Termasuk di Indonesia yang turut menjaga lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan. Salah satunya dengan hal sederhana, yaitu mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat.
Seperti yang dilakukan oleh kumpulan anak muda dari SMAN 81 yang telah menghadirkan Covarsi, usaha kecil rintisan mereka yang menjual kreasi paket menyulam dan tas jinjing.
Menariknya limbah yang digunakan terbuat dari serat kain hasil daur ulang limbah daun nanas. Melalui ide tersebut, Covarsi bertujuan untuk menangani isu masifnya limbah daun nanas di wilayah Desa Cijoged, Subang, sekaligus memberikan dampak ekonomi dengan memberdayakan masyarakat setempat sebagai perajin produk mereka.
Atas kreasinya tersebut, anak muda ini dinobatkan sebagai pemenang kompetisi ide bertajuk Young Voices for a Sustainable Future - Innovation Challenge for a Just Transition. Kompetisi ini diinisiasi oleh BASF Indonesia (BASF) yang bermitra dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI). Adapun temanya adalah Young Voices for a Sustainable Future - Innovation Challenge for a Just Transition.
Presiden Direktur BASF Indonesia, Agus Ciputra mengatakan, melalui kompetisi ini, BASF mendorong generasi muda Indonesia menyuarakan gagasan dan memainkan peran sentral dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
"Dengan memfasilitasi keterlibatan generasi muda dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kami percaya ini akan menjadi landasan yang akan memberi mereka kesempatan, sumber daya, dan kepercayaan diri untuk berkontribusi pada komunitas dan dunia yang lebih baik di masa depan," kata Agus melalui keterangannya belum lama ini.
Kegiatan ini berlangsung secara daring sejak Mei 2022. Ada sebanyak 323 pelajar dari 35 SMA/SMK dan 3 perguruan tinggi di 20 kota/kabupaten di Indonesia ditantang mengembangkan solusi inovatif yang berpotensi membantu mengatasi beberapa tantangan global saat ini.
Khususnya, yang disebabkan oleh perubahan iklim dan transisi yang adil menuju ekonomi dan masyarakat yang berkelanjutan.
Menurut Agus, inisiatif ini merupakan bagian dari proyek keterlibatan masyarakat global BASF, dan diadakan di delapan negara termasuk Indonesia, Uganda, Nigeria, Yunani, Hongaria, Vietnam, Brasil, dan Meksiko dalam kemitraan dengan Junior Achievement, LSM global.
Penasihat Akademik dan Operasional Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner mengatakan, inisiatif ini merupakan salah satu langkah penting dalam mempersiapkan para pelajar menjadi generasi pemimpin dan pembuat keputusan masa depan yang inovatif dan kreatif sekaligus mengedepankan prinsip keadilan dan keberlanjutan.
"Generasi muda harus menjadi bagian, bahkan aktor utama, untuk menciptakan solusi masa depan, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim," kata Robert Gardiner.
Perlu diketahui, dari total 29 ide yang terkumpul, tim Covarsi dari SMAN 81 Jakarta dinobatkan sebagai pemenang serta memeroleh hadiah pendanaan sebesar 3.000 dolar AS dan akan mendapat bimbingan intensif selama enam bulan untuk merealisasikan solusi yang diciptakan.
Davina Andari Putri, salah satu anggota Tim Covarsi dari SMAN 81 Jakarta menyampaikan, penghargaan ini dapat memotivasi untuk terus melanjutkan upaya dan bahkan melipatgandakan dampak dari gagasan yang telah dijalankan sejak tahun lalu.
"Kami berharap semakin banyak anak muda yang terinspirasi dan berani mewujudkan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan bersama-sama. Kami berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami ini," kata dia.
Selanjutnya, Tim Covarsi akan fokus mempersiapkan diri untuk menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Global Virtual Exchange yang diadakan oleh BASF bersama Junior Achievement Worldwide (induk organisasi Prestasi Junior Indonesia) pada November mendatang.
Mereka akan berhadapan dengan tim dari tujuh negara lain, meliputi Uganda, Nigeria, Yunani, Hungaria, Vietnam, Brazil, dan Meksiko. Selama periode program, sukarelawan dari BASF terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pendampingan untuk berbagi pengalaman dan inspirasi kepada para peserta.
Editor: Vien Dimyati