Ide Liburan ke Bandung, Yuk Mengenal Sejarah Gedung Sate Berusia Lebih 100 Tahun
Asal-Usul Pembangunan Gedung
Gedung Sate pertama kali dibangun pada 27 Juli 1920 ditandai dengan peletakkan batu pertama yang dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali Kota Bandung saat itu yakni Bertus Coops dan Petronella Roelofsen, yang mewakili Gubernur Jenderal di Batavia J.P. Graaf van Limburg Stirum.
Pembangunan gedung tersebut ditujukan sebagai pusat pemerintahan, di mana saat itu Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai ibu kota pemerintahan dan hendak menggantikan Batavia (Jakarta) yang dirasa mulai tercemar. Namun, wacana tersebut tidak jadi terealisasi karena sempat terjadi krisis ekonomi usai berlangsungnya Perang Dunia pertama (PD I).
Selain gedung sate, Pemerintah Hindia Belanda juga membangun Kantor Pusat Pos, Telegraf dan Telefon (PTT), laboratorium, Museum Geologi, serta Kantor Dinas Tenaga Air dan Listrik. Proses pembangunan tersebut tuntas seluruhnya pada September 1924.
Gedung Sate dirancang oleh arsitek Belanda yang bernama Ir. J. Gerber dari Jawatan Gedung-Gedung Negara (landsgebouwendients), dibantu oleh tim yang terdiri dari: Kol. Genie (Purn.) V.L. Slor dari Genie Militair, Ir. E.H. De Roo dan Ir. G. Hendriks yang mewakili Burgerlijke Openbare Werken (B.O.W) atau DPU sekarang dan Gemeentelijk Bouwbedriff (Perusahaan bangunan Kotapraja) Bandung.