Indonesia Negara Terbanyak Miliki Wisata Geopark Kelas Dunia di Asia
Menpar Arief Yahya dalam presentasinya yang berjudul ‘Economic Value of Wonderful Indonesia Geopark’ memaparkan untuk meningkatkan kunjungan wisman minat khusus Geopark, Kemenpar gencar melakukan kerja sama dengan negara-negara anggota UNESCO Global Geopark, di antaranya Malaysia dan China untuk melakukan kerja sama promosi.
Sebagai daya tarik pariwisata unggulan, kata Arief Yahya, potensi Wonderful Geopark of Indonesia akan terus dikembangkan sebagai produk ekowisata, sehingga kontribusi terhadap kunjungan wisman mendatang akan semakin besar.
“Pada 2019, kami targetkan kontribusi wisman dari wisata Geopark sebanyak 1,1 juta atau mencapai 5,5 persen dari target 20 juta kunjungan wisman dengan perolehan devisa sektiar 2 miliar dolar AS,” kata Arief Yahya.
Hadir dalam konferensi geopark tersebut antara lain Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
"Sektor pariwisata merupakan pendulang devisa dengan nilai yang besar, namun memerlukan modal biaya sedikit. Geopark menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang perlu dikapitalisasikan secara efektif, agar mensejahterakan masyarakat dan menjadi sumber penerimaan negara yang baru,” kata Menko Luhut Binsar Pandjaitan.
Penyelenggaraan Konferensi Nasional 1 Geopark Indonesia dimaksudkan untuk mempertemukan para stakeholders dalam percepatan pengembangan dan pemanfaatan kawasan Geopark di Indonesia. Selain itu untuk memperkuat pemahaman, serta dukungan dari berbagai pihak dalam mengembangkan Geopark di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan UNESCO dengan disaksikan perwakilan lintas kementerian dan lembaga (K/L) menyampaikan sertifikat kepada stakeholder Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) atas ditetapkannya Geopark Ciletuh (Jabar) dan Rinjani (NTB) sebagai UNESCO Global Geopark.
Editor: Vien Dimyati