Indonesia Peringkat 2 Pasar Wisata Muslim Terbaik Dunia versi GMTI
Sementara itu dalam melakukan pemeringkatan, GMTI yang merupakan hasil kerjasama antara Crescent Rating dan Mastercard, menggunakan empat kriteria penilaian dengan bobot presentasi berbeda yakni; access (10 persen), communication (10 persen), environment (40 persen), dan services (40 persen). Sebagai Top-9 GMTI 2018 tahun ini adalah; 1. Malaysia; 2. Indonesia dan UAE; 3. Turki; 4. Arab Saudi; 5. Singapore; 6. Qatar; 7. Bahrain; 8. Oman, dan 9. Maroko.
Menurut Menteri Pariwisata, Halal Tourism adalah portfolio penting bagi pariwisata nasional. Terutama untuk mencapai target 20 juta wisman dengan menjaring wisatawan muslim global.
"Target kita pada 2019 nanti adalah 5 juta wisman muslim dan 242 juta perjalanan wisnus muslim, serta menduduki peringkat 1 GMTI. Apalagi, negara kita adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, by default bisa dikatakan pariwisata kita adalah pariwisata halal," ujarnya.
Bagi Menteri Pariwisata, jika ingin menjadi pemain dunia untuk wisata halal, harus gunakan standar global juga. Caranya, tentu saja dengan mengikuti standar yang sudah dibuat secara universal oleh GMTI.
Potensi pasar muslim sangat tinggi. Pasar ini diperkirakan akan mencapai USD2,6 triliun pada 2020 atau rata-rata 6,3 persen per tahun, sedangkan pertumbuhan turis muslim diprediksi lebih tinggi lagi yaitu 9,1 persen per tahun. “Betapa menggiurkan pasar ini untuk pariwisata kita. Untuk Indonesia, konsumsi penduduk muslim Indonesia hanya sekitar USD225,7 miliar atau 12,5 persen dari konsumsi muslim global," tutur Menpar.
Editor: Vien Dimyati