Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 4 Wisata Alam Hidden Gem di Indonesia, Ada yang Disukai Ratu Inggris
Advertisement . Scroll to see content

Intip Peremajaan Hutan Bowosie di NTT, Akan Jadi Destinasi Wisata Favorit Pecinta Alam 

Selasa, 08 Maret 2022 - 13:56:00 WIB
Intip Peremajaan Hutan Bowosie di NTT, Akan Jadi Destinasi Wisata Favorit Pecinta Alam 
Hutan Bowosie Labuan Bajo. (foto: dok BPOLBF)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kawasan Hutan Bowosie Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini tengah dikembangkan menjadi ecotourism atau wisata alam oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Dalam hutan seluas 400 hektar (ha) ini aka nada 4 zona yang bisa dinikmati para wisatawan pecinta alam. 

Kemenparekraf bersama dengan BPOLBF memang sedang melakukan pengembangan pariwisata di Hutan Bowosie. Pengembangan area itu untuk menghadirkan kawasan pariwisata berkelanjutan, berkualitas, dan terintegrasi di Labuan Bajo. Kawasan ecotourism dibagi dalam 4 zona meliputi zona cultural district, zona adventure district, zona wildlife district, dan zona leisure district. 

Namun diakui Direktur Utama BPOPLBF Shana Fatina, meremajakan kawasan hutan menjadi destinasi alam tidak mudah. Terlebih belum lama ini kawasan hutan dalam kondisi cukup memprihatinkan, karena sebagian besar telah dirusak oknum tidak bertanggung jawab.

Menurutnya, banyak titik lokasi yang ditebang, bahkan sebagian besar dibakar oleh oknum-oknum atau pihak yang tidak bertanggung jawab. 

"Kami harus lakukan peremajaan agar hutan terlihat asri kembali. Karena wisata hutan daya tariknya tentunya pepohonan. Bagaimana wisatawan mau datang jika pohonnya ditebang dan dibakar," katanya dalam keterangan resminya kepada iNews.id, Selasa (8/3/2022).

Shana menjelaskan, demi mengembalikan kondisi hutan Bowosie, pihaknya akan lebih banyak menanam daripada menebang, agar hutan kembali terlihat seperti semula mempunyai daya tarik.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) QR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Manggarai Barat, Stefanus Nali membenarkan terjadi perambahan liar tersebut dan areanya cukup luas. Kini, Steafanus mengajak masyarakat NTT kerja sama membangun destinasi wisata alam. Dia sangat berharap keterlibatan penuh dari semua kalangan baik di Manggarai Barat maupun wilayah lainnya untuk bersama-sama membantu melestarikan hutan di kawasan tersebut.

"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bersama melestarikan hutan di kawasan Manggarai Barat dan turut serta menjaga sekaligus membantu memberantas upaya perusakan hutan di wilayah tersebut," katanya.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut