Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenpar Bagi-Bagi Paket Wisata Libur Nataru 2025, Banyak Diskon Tiket Pesawat!
Advertisement . Scroll to see content

Kampung Unik di Buleleng, Hanya di Desa Ini Semua Warga Berbicara Pakai Bahasa Isyarat

Rabu, 07 Juni 2023 - 14:23:00 WIB
Kampung Unik di Buleleng, Hanya di Desa Ini Semua Warga Berbicara Pakai Bahasa Isyarat
Kampung Unik di Buleleng (Foto: YouTube Rendy Kurniawan)
Advertisement . Scroll to see content

Diketahui ada puluhan warga desa yang bisu dan tuli tinggal di desa ini. Bentuk komunikasi yang dilakukan tak lain menggunakan bahasa tubuh, yang dalam bahasa Bali dikenal dengan nama kolok ningeh atau Kata Kolok. Menariknya orang-orang tanpa keterbatasan, yang tinggal di desa tersebut turut belajar bahasa isyarat guna memudahkan untuk berkomunikasi dengan warga tunarungu di desa. Masyarakat hidup berdampingan dengan baik, tanpa ada diskriminasi terhadap kekurangan yang dimiliki.

Tenaga pendidik di sekolah-sekolah selain mengajar menggunakan bahasa lisan dan tulisan, juga menggunakan bahasa isyarat untuk mengajar. Jadi, hampir semua warga mengenal komunikasi dan berinteraksi baik dengan warga tunarungu di sini.

Komunitas Masyarakat Tunarungu di Desa Bengkala

Keberadaan warga tunarungu tersebut sudah ada sejak tujuh generasi. Masyarakat tunarungu di desa ini pun membentuk komunitas tersendiri di Desa Bengkala. Meskipun memiliki keterbatasan, masyarakat tunarungu di desa ini sangat aktif belajar seni dan budaya tradisional Bali. Bahkan hal tersebut diwujudkan dalam pementasan kesenian tradisional, janger kolok yang memberikan keunikan dan ragam bentuk budaya-budaya yang ada di Bali. Warga bisu dan tuli di desa ini secara lincah menarikan tarian Janger Kolok.

Legenda Tentang Desa Bengkala

Warga desa percaya, jika warga tunarungu ada karena kutukan. Dalam legenda tersebut diceritakan ada dua kelompok dalam suatu desa, di mana keduanya menyembah dewa dan kelompok satunya memilih untuk tidak menyembah Dewa dan memutuskan keluar desa sambil membawa emas. Saat kelompok tersebut keluar dari desa dan dipanggil, namun tidak berbalik arah maka dikutuklah mereka agar tidak bisa mendengar dan berbicara, dan kelompok warga tersebut menetap di Bengkala.

Di samping itu, ada catatan berbentuk lempengan tembaga dari zaman pemerintahan Paduka Sri Maharaja Haji Jayapangus Arkaja China (1133-1173 Masehi), ditemukan data mengenai Desa Bengkala. Prasasti ini berangka tahun saka 1103 atau 22 Juli 1181 Masehi, dan ditemukan pada tahun 1971. Menurut catatan tersebut, sudah dapat disimpulkan, Desa Bengkala telah ada sejak dahulu kala.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut