Kampung Unik di Cirebon, di Desa Ini Semua Rumah Wajib Gubuk jika Tak Ingin Dapat Musibah!

JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Cirebon memiliki daya tarik untuk dijelajahi. Terutama jika singgah ke salah satu desanya yang terkenal sakral, Anda tidak akan menemukan rumah yang menggunakan tembok.
Perlu diketahui, ada banyak kampung unik di Indonesia, salah satunya adalah Kampung Kaputihan yang terletak di Desa Kertasari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
Keunikan dari kampung ini adalah semua bangunan rumah warga terbuat dari kayu. Bukan tanpa alasan, meskipun bangunan rumah dengan material kayu terbilang biasa, tetapi warga Desa Kaputihan tetap mempertahankan tradisi leluhur yang telah berlangsung ratusan tahun lalu.
Selain memiliki rumah yang terbuat dari gubuk, suasana di desa ini juga sangat asri dan damai. Warganya hidup bahagia dengan menerapkan tradisi turun-temurun.
Penasaran ingin tahu seperti apa keunikan dari Desa Kaputihan yang ada di Cirebon? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (3/5/2023).
Mengunjungi Desa Kaputihan di Cirebon memang sangat menyenangkan. Karena Anda masih dapat menemukan suasana yang sederhana dan asri di sini. Saat mengunjungi Desa Keputihan, Anda akan langsung disambut dengan pemandangan asri dari suasana hijau di desa serta pemandangan unik di setiap rumah.
Mayoritas rumah yang ada di sini tampak seperti rumah gubuk yang dindingnya tidak menggunakan tembok selayaknya rumah pada umumnya. Usut punya usut, hal ini dikarenakan mitos serta kepercayaan dari masyarakat sekitar yang meyakini ketika membangun rumah dengan tembok, maka penghuninya akan sering sakit-sakitan bahkan hingga dapat meninggal dunia!
Mengutip dari akun YouTube Kanal Cirebon, meskipun terbuat dari kayu dan bilik bambu, bukan berarti masyarakat Desa Kaputihan tidak mampu secara ekonomi, melainkan ingin mempertahankan tradisi. Warga desa ini percaya, apabila mereka berani membangun rumah dengan dinding tembok akan terjadi hal buruk seperti sakit keras, hingga meninggal dunia.
"Waktu dulu, jangankan tembok ya, semen baluran seperti ini saja dulu tidak ada yang berani. Katanya sih, kalau ada yang berani nanti orangnya bisa sakit. Setelah dibongkar, sembuh dengan sendirinya. Masyrakat di sini mempertahankan rumah-rumahnya dengan bilik bambu dan kayu," ujar Endang Yusuf, Ketua RT Kampung Kaputihan.
Di tengah-tengah modernitas zaman, Desa Kaputihan tak terusik dengan berbagai desain rumah-rumah modern. Area perkampungannya juga asri dengan pepohonan hijau yang tumbuh subur, serta memberikan nuansa damai. Kendati demikian, keinginan warga untuk membangun rumah menggunakan tembok tetaplah ada. Namun, mereka tetap memilih untuk mempertahankan tradisi yang telah ada di kampung tersebut dan merasa tak terganggu dengan hal demikian.