Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Toilet Umum di Pacitan Suguhkan Pemandangan Indah, Netizen: Ngising with A View
Advertisement . Scroll to see content

Kampung Unik di Jawa Barat, Hanya di Desa Ini Warganya Tidak Makan Nasi Nyaris 100 Tahun

Selasa, 20 Juni 2023 - 13:17:00 WIB
Kampung Unik di Jawa Barat, Hanya di Desa Ini Warganya Tidak Makan Nasi Nyaris 100 Tahun
Kampung Unik di Jawa Barat singgah ke desa yang warganya tidak mengonsumsi nasi (Foto: YouTube Angelick Vaulina)
Advertisement . Scroll to see content

"Tidak banyak dokumen tentang Kampung Cireundeu, begitupun cerita dari leluhur kampung. Tapi leluhur kampung ini menyatakan, kampung Cireundeu telah ada sejak abad ke-16," ujar Kang Jajag seorang warga kampung adat Cireundeu, yang diberikan kepercayaan oleh sesepuh menjadi penerima tamu.

Selanjutnya, Kang Jajag menuturkan pada 1918, ada seorang leluhur bernama Mama Ali yang memiliki cita-cita kuat untuk merdeka karena dia merasa masa itu masyarakat desa tengah dijajah. Wanita tersebut kemudian mengajak masyarakat untuk berhenti makan nasi dan menggantinya dengan singkong.

Mengapa demikian? Menurutnya penjajah menguasai sumber makanan terutama beras. Apabila berasa dikuasai, maka rakyat akan banyak yang kelaparan, sehingga tidak mampu untuk berjuang. Kemudian, pada 1924, ditemukan teknologi oleh ibu Omah Asnamah, sehingga singkong bisa menjadi nasi seperti sekarang atau yang disebut juga dengan RASI atau beras singkong. Sedangkan orang-orang di sini lebih menyebutnya dengan nama ‘Sangueun’.

Menariknya, ibu Omah menemukan teknologi tersebut selepas dia keluar dari penjara. Di tahun 1923, dia ditangkap kembali oleh penjajah karena dianggap berbahaya. Selama dipenjara dia tak pernah diberi makan ataupun minum, dan diisolasi seorang diri. Setelah dilepaskan dan pulang ke Cireundeu, ibu Omah makin semangat mencari makanan alternatif selain beras. Dari perjuangan ibu Omah, maka masyarakat di desa Cireundeu tak pernah mengonsumsi beras.

Falasafah Kampung Cirendeu

Kampung Cirendeu memiliki falsafah yang berbunyi sebagai berikut. Tidak apa-apa tidak punya sawah, asalkan punya gabah. Tidak punya gabah, asalkan punya beras. Tidak punya beras asalkan bisa masak. Tidak bisa masak asalkan bisa makan. Tidak bisa makan, asalkan kita kuat,". Falsafah tersebut menjadikan Kampung Cireundeu ini kuat hingga saat ini bahkan dapat bertahan hanya dengan makan singkong saja.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut