Kampung Unik di Jogja, Warganya Tidak Ada yang Berani Tidur di Kasur Kapuk
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa kampung unik di Jogja yang bisa dijelajahi. Sesuai dengan julukannya, kampung tersebut memiliki keunikan yang membuat siapa saja pemasaran.
Di Jogja ada kampung unik yang dinamakan dengan Desa Kasuran. Apa yang ada di benak Anda jika mendengar nama dusun satu ini?
Pada umumnya, untuk mendapatkan istirahat yang baik terutama untuk tidur, kasur merupakan tempat ternyaman untuk melakukan hal tersebut. Namun, berbeda dengan penduduk di Dusun Kasuran, yang memiliki kebiasaan atau tradisi yang unik dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya.
Penasaran, ingin tahu kampung unik di Jogja yang bernama Desa Kasuran? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (26/12/2022).
Dusun ini terletak di salah satu Padukuhan yang berada di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Masyarakat di desa ini memiliki sistem kepercayaan, pantangan, atau tradisi lama yang masih hidup hingga saat ini. Warganya tidak diperbolehkan untuk tidur di atas kasur kapuk.
Konon ceritanya, bagi siapa saja yang berani melanggar akan jatuh sakit atau mendapat celaka. Nama Desa Kasuran, berasal dari kata asor yang dalam bahasa Jawa memiliki arti kekalahan, dan kemudian dinamakan sebagai desa Kashoran atau Kasuran.
Asal usul Dusun Kasuran
Terbentuknya Dusun Kasuran ini tak lepas dari sejarah nenek moyang yang terlebih dahulu menghuni kawasan dusun tersebut. Dari asal usulnya, desa ini memiliki dua versi. Pertama adalah peperangan Pangeran Diponegoro, di mana pada zaman peperangan dahulu beliau mengalami kekalahan atau ashor yang memiliki makna kalah atau kekalahan.
Sedangkan versi yang kedua adalah, Padukuhan Kasuran ini karena masyarakatnya yang tidak pernah tidur menggunakan kasur kapuk. Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu Sunan Kalijaga pernah datang ke padukuhan Kasuran untuk melakukan syiar dan beliau tidur di atas kasur kapuk yang berasal dari pohon randu dan kemudian beliau jatuh sakit. Nama Padukuhan Kasuran ini diambil dari peristiwa antara peperangan Pangeran Diponegoro dan peninggalan Sunan Kalijaga.
"Kalau Nyai Kasur itu berada di Kasuran wetan, sedangkan Kyai Kasur berada di Kasuran kulon. Keduanya pisah karena mungkin ada perselisihan yang tidak terselesaikan," ujar Suparman, Kepala Dusun yang dikutip dari akun YouTube.