Kampung Unik di Situbondo, Ada Desa Kebangsaan Warganya Gunakan 2 Bahasa
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Situbondo sangat menarik untuk dijelajahi. Apalagi jika singgah ke salah satu desanya yang ada di Wonorejo, dijamin akan membuat siapa saja betah untuk berlama-lama di sini.
Ya, sudah menjadi hal umum jika Wonorejo memiliki berbagai macam keindahan alam, budaya, dan kuliner. Di desa ini, Anda dapat menikmati panorama hijau dari persawahan, bukit, dan hutan mangrove. Terdapat juga pemandangan air terjun serta gua yang menarik untuk dijelajahi.
Di samping keindahan alamnya, Wonorejo juga memiliki keunikan budaya seperti kesenian reog, tari-tarian tradisional, dan seni kerajinan tangan. Anda dapat mempelajari dan mengenal keunikan budaya tersebut langsung dari masyarakat setempat.
Tidak hanya itu, Wonorejo juga menawarkan kuliner khas Jawa Timur yang lezat, seperti sate kelapa, nasi liwet, dan jagung bakar. Anda dapat mencicipi makanan khas di warung makan atau penginapan desa. Wonorejo memiliki suasana yang tenang dan nyaman, cocok bagi Anda yang ingin melepas penat dan bersantai sejenak dari kehidupan kota yang sibuk. Namun, di balik keindahan Wonorejo ada satu permukiman yang dikenal unik.
Ya, permukiman tersebut dijuluki Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo. Letaknya di ujung timur Kabupaten Situbondo dan memiliki luas wilayah 414.019 hektare. Desa ini terbagi menjadi empat dusun, yaitu Dusun, Randuagung, Dusun Kendal, Dusun Jelun, dan Dusun Pandean. Keunikan dari Desa Wonorejo adalah warganya menggunakan dua bahasa. Penasaran seperti apa suasana Desa Wonorejo di Situbondo ini? Berikut ulasannya dirangkum melalui Channel YouTube Ngeluyur_Channel, Kamis (10/8/2023).
Kampung unik di Situbondo ini berada di Wonorejo, berbatasan langsung dengan Banyuwangi. Letaknya terpisah dari wilayah lain di Situbondo, sehingga banyak yang mengira Wonorejo masuk dalam administrasi Banyuwangi. Jika berada di sini, Anda akan menemukan berbagai keunikan dari desa ini, yaitu menggunakan dua bahasa.
"Sehari-hari warga desa menggunakan bahasa Jawa. Padahal, mayoritas warga di Situbondo adalah keturunan suku Madura yang otomatis bahasa yang digunakan adalah bahasa Madura. Mereka yang berada di pesisir pantai gunakan bahasa Madura," ujar pemilik akun YouTube tersebut.
Ya, bahasa yang digunakan adalah Jawa dan Madura. Di sini juga terdapat empat agama yang dianut masyarakat, yaitu Islam, Kristen, Katolik dan Hindu. Bahkan Buddha juga pernah ada di desa ini. Meski berbeda keyakinan, masyarakat sangat toleransi, sehingga tempat ini juga dijuluki Desa Pancasila.