Kampung Unik di Trenggalek, Singgah ke Desa yang Hanya Dihuni 14 Keluarga, Warganya Hidup Bahagia!

JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Trenggalek sangat menarik untuk dijelajahi. Apalagi jika singgah ke salah satu desanya yang bernama Gembleng, di sini ada banyak keunikan dan membuat siapa saja penasaran.

Kampung unik di Trenggalek ini bernama Desa Gembleng, hanya dihuni oleh 14 Kepala Keluarga (KK). Desa ini tepatnya ada di Kendalrejo, Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Baca Juga

Kampung Unik di Sulawesi Tengah, Hanya di Desa Ini Ada Rumah Kuno yang Atapnya Bisa Dibuka Tutup

Kampung Gembleng berada di area pegunungan Gemblung dan menarik untuk dijelajahi. Untuk mencapai medannya memang cukup menantang, meski demikian suasana desa tersebut masih asri dan subur.

Penasaran ingin tahu seperti apa keunikan Desa Gembleng di Trenggalek? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (14/6/2023).

Baca Juga

Kampung Unik di Nias Selatan Singgah ke Desa Tertuanya Ada Bukit Tangga Pemandangannya Indah

Kampung Unik di Trenggalek

Singgah ke Desa Gembleng Anda harus menelusuri hutan karena desa ini letaknya ada di pedalaman. Jalan masuk ke desa ini masih berupa semen dan ukurannya yang tak begitu luas. Lebar jalan hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua. Di bagian kiri dan kanan jalan, tumbuh subur pohon-pohon dan tanaman yang menyejukkan mata.

Memasuki kampung ini, Anda akan melihat gapura dan batuan besar. Uniknya pada batu tersebut terdapat banyak gambar dengan berbagai karakter, singa, burung kakak tua, dan lainnya. Dikutip dari channel YouTube Den Harno, Rabu (14/6/2023) diketahui warga sekitar memanfaatkan listrik dari panel tenaga surya yang ada di kampung tersebut. 

Baca Juga

Kampung Unik di Lampung, Hanya di Desa Ini Bisa Lihat Mata Air Jernih Muncul di Halaman Rumah Warga

Rumah-rumah di kampung ini dibangun dengan sangat sederhana. Di mana material bangunannya berupa anyaman bambu dan lantai dengan tanah. Halaman rumahnya juga sangat luas, yang dimanfaat juga untuk membuat kandang hewan ternaknya seperti kambing dan sapi. Selain itu ada juga rumah-rumah yang terbuat dari batu bata dengan atap seng atau genteng. Masyarakat di kampung ini mayoritas bekerja sebagai seorang petani.