Kampung Unik di Tuban, Hanya di Desa Terpencil Ini Permukimannya Mengapung dan Terisolir saat Hujan
JAKARTA, iNews.id - Kampung unik di Tuban sangat menarik untuk dikunjungi. Tuban, kota kecil di Jawa Timur ini memiliki keindahan alam yang menarik untuk dieksplorasi, seperti pantai-pantai indah dan juga tempat wisata sejarah yang menarik.
Salah satu pantai paling populer di Tuban adalah Pantai Boom, yang terkenal dengan ombaknya yang cocok untuk olahraga selancar. Selain itu, ada juga Pantai Tanjung Kodok yang menyediakan pengalaman menyelam yang menakjubkan.
Untuk tempat wisata sejarah, Anda bisa mengunjungi Candi Bajang Ratu yang merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Di sini, Anda dapat belajar tentang sejarah dan kebudayaan Jawa Timur. Tuban juga dikenal sebagai kota penghasil minyak bumi yang penting bagi perekonomian Indonesia. Jadi, jika Anda tertarik untuk mengeksplorasi keindahan alam dan sejarah kota kecil yang unik ini, Tuban bisa menjadi pilihan destinasi wisata yang menarik.
Namun, di balik keindahan Tuban, ada hal menarik lain yang membuat penasaran banyak orang. Ya, Tuban memiliki satu kampung unik yang lokasinya ada di Dusun Dermalang, Desa Mlangi, Kecamatan Widang, Tuban. Desa ini terisolir ketika hujan turun. Untuk menuju desa, Anda harus menggunakan perahu.
Penasaran seperti apa suasana Desa Dermalang yang ada di Tuban ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (11/8/2023).
Kampung unik di Tuban ini ada di Dusun Dermalang. Ini adalah permukiman yang berdiri di tengah rawa. Permukiman ini akan terisolir ketika hujan turun. Tidak ada akses jalur darat untuk sampai ke desa yang berada di perbatasan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan ini.
Permukiman ini satu-satunya kampung yang terletak jauh dari pusat Desa Mlangi. Saat musim penghujan tiba, satu-satunya transportasi yang bisa digunakan warga setempat untuk pergi ke dusun lain adalah perahu. Untuk menuju lokasi tersebut, warga harus menempuh perjalanan sekitar empat kilometer dari pusat Desa Mlangi
Dusun Dermalang memang sangat unik dan menarik untuk dikunjungi! Faktanya, dusun ini terletak di tengah rawa menjadikannya semakin menarik dan berpotensi sebagai destinasi wisata. Pastinya petualangan yang seru saat musim hujan harus menyeberangi sungai dengan perahu untuk menuju ke dusun ini.
Mengutip akun YouTube Pak A Budaya, terdapat keanehan, desa sekelilingnya tenggelam karena banjir, Dermalang selalu tampak lebih tinggi (mengapung). Ada mitos Dermalang akan selalu mengapung ketika tidak terdapat bangunan berbahan batu. Di sebelah tenggara Dermalang Terdapat bekas bangunan kuno, terbukti adanya pecahan keramik abu-abu (era dinasti Sung abad 11) dan pecahan batu bata berukuran besar (mirip struktur candi).
Selain itu, baru sekitar beberapa tahun ini dusun ini dibangun akses jalan darat, dan baru dialiri listrik dari PLN. Dulu untuk dapat mencapai tempat ini harus menggunakan transportasi air, berupa perahu galah. Selain tempatnya di tengah rawa, konon daerah ini kerap di landa banjir karena luapan sungai Bengawan Solo.
Berada di sini, Anda dapat melakukan banyak aktivitas, salah satunya memancing serta mencicipi kuliner lokal di Dermalang, termasuk menu terkenal Pepes Masin yang terbuat dari ikan Sepat lokal. Siapa saja yang mencicipi akan senang mencoba resep tradisional yang telah diwariskan turun-temurun dari warga setempat.
Untuk menuju ke Dusun Dermalang, saat musim hujan wajib menggunakan perahu dengan menyisir sungai dengan jarak sekitar empat kilometer dari krajan atau Desa Mlangi. Naik perahu menjadi satu-satunya pilihan yang menyenangkan , karena Anda bisa sambil menikmati pemandangan tambak dan rawa sekaligus berbagai macam jenis tanaman khas.
Meski dusun ini terisolir, dengan keunikannya ini berpotensi untuk menjadi desa wisata. Dusun Dermalang dihuni oleh 68 Kepala Keluarga (KK) dengan 232 jiwa terdiri 116 laki-laki dan 116 perempuan berdasarkan data 2021.
Editor: Vien Dimyati