Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kampung Unik di Konawe: Berani Coba Jelajah Goa Tengkorak?
Advertisement . Scroll to see content

Kampung Unik yang Tolak Pakai Listrik, Terpencil di Hutan Warganya Hidup Bahagia seperti di Tahun 70-an

Selasa, 15 Agustus 2023 - 18:59:00 WIB
Kampung Unik yang Tolak Pakai Listrik, Terpencil di Hutan Warganya Hidup Bahagia seperti di Tahun 70-an
Kampung Unik yang Tolak Pakai Listrik (Foto: YouTube Imanime Celebes)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kampung Unik yang menolak pakai listrik sangat menarik untuk ditelusuri. Ya, kampung unik ini ada di desa terpencil, tepatnya di Desa Tana Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Desa tersebut bernama Ammatoa. Warga di desa ini memilih hidup tanpa listrik karena ingin mempertahankan budaya dan adat. Mereka ingin hidup secara alami dan menolak modernisasi. Bahkan, desa satu ini tidak bisa dimasuki oleh kendaraan, seperti mobil karena akses jalan yang tidak memadai.

Keunikan lain dari Desa Ammatoa adalah berada di tanah tertua di dunia karena kepercayaan masyarakatnya. Desa ini menempati lahan seluas 331 hektare dan wilayahnya dikelilingi hutan tanpa jalanan beraspal. Lokasinya berjarak 56 km dari Kota Bulukumba. Meski lokasinya terpencil, tapi semua warga hidup bahagia seperti berada di tahun 1970-an.

Penasaran dengan Desa Ammatoa di Bulukumba Sulawesi Selatan ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Selasa (15/8/2023).

Kampung Unik yang Tolak Pakai Listrik

Kampung unik ini adalah Desa Ammatoa. Terkenal karena keunikan budaya Ammatoa yang masih dipertahankan oleh penduduk setempat. Budaya Ammatoa sangat kental dengan tradisi dan kepercayaan animisme. Mereka percaya semua benda dan makhluk hidup memiliki roh dan harus dihormati. Salah satu contoh unik dari budaya Ammatoa adalah tradisi pencucian rambut saat seseorang meninggal, yang dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan keluarga tertentu.

Kampung Ammatoa juga dikelilingi oleh hutan tropis yang masih alami dan menjadi habitat dari berbagai macam flora dan fauna yang langka. Karena itu, desa ini juga menjadi tempat wisata yang menarik bagi para pencinta alam dan petualangan. Mengunjungi Desa Ammatoa akan memberikan pengalaman menarik untuk belajar tentang kearifan lokal masyarakat yang terus menjaga budaya dan adat-istiadatnya selama bertahun-tahun.

Selalu Berpakaian Hitam

Warga Ammatoa masih menjungjung tinggi nilai kearifan lokal budayanya. Mereka percaya benda-benda yang berbau teknologi bisa berdampak negatif dalam kehidupan mereka. Apabila ingin masuk ke kawasan Ammatoa (Kajang dalam) tidak diperbolehkan memakai sandal. Hal ini dikarenakan sandal sudah dibuat dari teknologi modern. Ciri khas dari Suku Kajang ini adalah pakaian yang dikenakannya berwarna hitam dan tidak memakai alas kaki.

Jika Anda berkunjung ke sana, maka diwajibkan memakai pakaian berwarna hitam. Menurut mereka, warna hitam memiliki makna persamaan, persatuan dalam segala hal, dan kesederhanaan. Semua hitam merupakan sama. Warna hitam juga menunjukkan kekuatan serta derajat di mata sang pemilik jagat. Kesamaan yang terkandung dalam warna ini juga dalam menyikapi tentang kondisi lingkungan, terutama kelestarian hutan yang wajib dijaga karena merupakan sumber dari kehidupan.

Itulah seputar kampung unik yang tolak pakai listrik, Ammatoa di Sulawesi Selatan. Penduduknya masih menjalani hidup yang sederhana dan menjaga adat budaya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut