Keelokan Desa Wisata Bilebante dan Sesaot di Pulau Lombok

Bilebante memiliki 15 pemandu wisata. Selain menguasai bahasa Inggris, beberapa diantara pemandu wisata disana juga mampu menguasai bahasa asing lainnya seperti, Jerman, Spanyol dan Arab. Nah, menikmati keindahan Desa Bilebante, Anda akan dibuat takjub dengan area persawahan nan luas dan bisa ikut langsung memanen padi bersama para petani disana. Sumber air dan irigasi yang baik membuat sawah dan padi yang ditanami subur. Tak perlu menunggu musim hujan, Desa Wisata Bilebante memang sungguh makmur. Bahkan tak hanya melimpah dengan tanaman padinya, konon beras Bilebante juga dikenal pulen.
Masih kurang menikmati keindahan alam di Desa Bilebante? Tenang saja, jika tubuh Anda pegal, Anda juga bisa merilekskan tubuh dengan dipijat oleh terapi pijat profesional yang sudah mengantongi sertifikasi lho.
Setelah melepas lelah, di sana juga Anda bisa mencicipi duren nan lezat langsung dari pohonnya. Sebab, taman buah memang tumbuh subur disana. Jadi, jika dating ke Desa Wisata Bilebante pada saat musim durian, wisatawan pun bisa mencicipi durian manis khas Desa Wisata Bilebante.
Inovasi Masyarakat Desa Wisata Bilebante
Meski pandemi menghantam, Desa wisata Bilebante tak mau menyerah. Inovasi dan pengembangan terus dilakukan untuk menggerakan ekonomi masyarakat disana. Salah satunya lewat inovasi kuliner yang bernama singkoling, yakni keripik lezat yang berbahan dasar dari kolang-kaling dan singkong. Nggak kebayangkan, kolang-kaling yang biasanya jadi menu berbuka puasa, disulap jadi keripik gurih nan lezat. Tak hanya singkoling, inovasi kuliner menarik lainnya di Desa Wisata Bilebante yakni, dodol rumput laut.
Desa Wisata Bilebante memang bukan desa pesisir, sebab tak ada rumput laut yang tumbuh disana, jadi rumput lautnya sendiri didatangkan dari Sumbawa. Nah, jika Anda berkunjung ke Desa Wisata Bilebante jangan lupa ya jadikan kuliner tersebut menjadi oleh-oleh untuk keluarga tercinta di rumah.