Kelenteng Sam Poo Kong, Destinasi Bersejarah di Semarang yang Wajib Dikunjungi

JAKARTA, iNews.id - Terkenal dengan wisata sejarahnya, Samarang memang dikelilingi bangunan-bangunan lama yang sangat bersejarah. Masing-masing bangunan lama itu memiliki ceritanya sendiri, begitu pun dengan Kelenteng Sam Poo Kong.
Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong
Kelenteng Sam Poo Kong ini sangat bersejarah, khususnya terhadap perjalanan seorang Laksamana Zheng Ho asal Tiongkok yang datang ke Pulau Jawa sekitar tahun 1406–1433. Awalnya seorang kapten kapal bernama Wang Jing Hong jatuh sakit dan harus dirawat. Sebuah gua batu pun dipilih sebagai tempat istirahat. Namun, Zheng Ho harus tetap melanjutkan perjalanannya.
Saat berada di gua batu, Wang Jing Hong memimpin anak buahnya untuk tetap produktif dengan bertani, berdagang, dan membangun rumah sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat mulai berjalan. Meski begitu, Wang Jing Hong tak pernah melupakan pemimpinnya.
Pada tahun 1417, ia membangun patung Laksamana Cheng Ho di dalam gua. Sayangnya gua itu harus runtuh pada 1704 akibat longsor besar. Sebagai bentuk penghormatan kepada sosok Laksamana Zheng Ho, maka Kelenteng Sam Poo Kong dibangun dan dipugar penuh hingga menjadi megah seperti sekarang.
Megahnya kelenteng ini memiliki luas 3,5 hektar. Anda akan menemukan empat kelenteng yang memiliki campuran corak Tiongkok dan Jawa. Unsur jawa di kelenteng ini terdapat pada dinding dan juga pahatan batu yang menyerupai candi Jawa. Sementara unsur Tiongkok terlihat jelas dari warna merah mencolok, relief naga, dan atap yang runcing ke atas.
Jalan-jalan di Kelenteng Sam Poo Kong
Awalnya, semua penganut agama bisa masuk dengan bebas ke semua area di kelenteng ini. Namun, karena semakin ramai, beberapa area dibatasi hanya untuk tempat ibadah umat Budha, Kong Hu Cu dan Tao. Meski dibatasi, Anda masih tetap bisa menjelajah sudut-sudut lain yang tak kalah menarik di kelenteng ini.