Kemenparekraf Berikan Bantuan Dana DPUP dan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Wisata Berkelanjutan
BANDUNG, iNews.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kegiatan Literasi dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (DPUP) Tahun 2023 di Bandung, pada Selasa (19/9/2023). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam penyerahan bantuan dana untuk mendukung pengembangan usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diberikan kepada 18 Desa Wisata dari berbagai provinsi di Indonesia.
Sebanyak 18 Desa Wisata yang hadir di Kota Bandung mewakili Provinsi Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Bali, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Setiap desa yang terpilih memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing, dengan mengandalkan potensi Desa Berbasis Budaya, Desa Berbasis Alam, Desa Berbasis Buatan, atau kombinasi dari ketiganya. Bantuan ini diharapkan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan Desa Wisata dan berkontribusi pada peningkatan jumlah wisatawan.
Program Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (DPUP) Tahun 2023 adalah kelanjutan dari program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dan 2022. Selain bantuan dana dalam bentuk uang untuk pembelian peralatan pendukung produksi usaha Parekraf, Kemenparekraf juga memberikan pemahaman tentang literasi keuangan kepada 50 peserta yang mewakili 18 Desa Wisata.
Pemberian bantuan kepada desa wisata adalah bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan ketahanan desa wisata dengan meningkatkan daya tarik wisata yang lebih beragam dan kemampuan untuk menghasilkan produk ekonomi kreatif yang unggul.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya melalui video, berharap program DPUP ini menjadi dorongan bagi pengelola desa wisata untuk lebih mengembangkan potensi daya tarik wisata yang ada dan meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis Parekraf yang melibatkan masyarakat.
"Saya mendorong agar bantuan, baik dalam bentuk dana maupun pendampingan literasi keuangan, difokuskan pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, dan peningkatan destinasi wisata sehingga kunjungan wisatawan menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan," ujar Sandiaga.
Masing-masing desa yang menerima bantuan dan dukungan akan mendapatkan pelatihan literasi keuangan dan bantuan dana DPUP dengan nilai rata-rata sebesar Rp120 juta di setiap desa wisata.
Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani mengatakan bantuan dan dukungan ini akan dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk pengembangan Sumber Daya Manusia. "Selain itu, kami berharap ini juga akan meningkatkan kualitas destinasi wisata sehingga pengunjung dapat merasakan pengalaman wisata yang lebih baik dan berkelanjutan," ujarnya.
Benny Bachtiar, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat mengatakan, program bantuan dana untuk mendukung Parekraf dan peningkatan literasi keuangan bagi desa wisata dari Kemenparekraf ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang pariwisata dan membantu mereka merumuskan Rencana Aksi untuk pengembangan desa wisatanya.
Selama kegiatan ini, para peserta yang mewakili 18 desa wisata juga mendapatkan pemahaman tentang literasi keuangan melalui pemaparan materi dari Otoritas Jasa Keuangan terkait "Waspada Investasi dan Pinjaman Online Ilegal", materi Inklusi Keuangan dengan judul "Overview Pengenalan Produk Layanan Jasa Keuangan", dan materi "Pencatatan Keuangan Digital Menggunakan Aplikasi SIAPIK" yang disampaikan oleh Bank Indonesia.
Editor: Vien Dimyati