Ketika Seorang Katolik Belajar Mengenal Islam di Masjid Jumeirah Dubai
Sesekali saya mengamati wajah-wajah peserta tur di masjid yang saya duga banyak non-Muslim. Mereka terlihat menyimak dengan seksama penjelasan Latifa. Ketika dipersilakan untuk bertanya apa saja terkait Islam, ternyata banyak yang mengacungkan tangan. Apalagi, Latifa juga menekankan, tidak perlu sungkan menanyakan apa pun terkait Islam. Semuanya akan dijawab.
Betul saja. Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab Latifa dengan terbuka, mudah dipahami, dan tanpa penghakiman, persis seperti tagline-nya, open doors, open minds. Saya pun terkesima dengan caranya menjawab macam-macam pertanyaan peserta tur yang ingin tahu tentang Islam, termasuk soal kenapa laki-laki dan perempuan dipisahkan saat salat.

Tidak terasa, waktu tur berakhir. Latifa pun mengingatkan kami untuk mengunjungi beberapa lokasi lain di kawasan Masjid Jumeirah dan SMCCU. “Semoga harimu menyenangkan, hati-hati, terima kasih sudah datang,” kata Latifa.
Banyak pengunjung yang menyempatkan mengambil foto-foto di dalam masjid. Masjid Jumeirah merupakan salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Dubai dan menjadi aktivitas budaya favorit mereka di Uni Emirat Arab, sebagaimana disebutkan SMCCU dalam lama resminya.
Saya tidak heran, setelah merasakan sendiri pengalaman tur di masjid ini. Saya pun yakin, setiap peserta tur membawa oleh-oleh pikiran yang lebih terbuka tentang ajaran Islam setelah mengunjungi Masjid Jumeirah.

Editor: Maria Christina