Keunikan Desa Wisata Sade, Ada Rumah Sasak Berlapis Kotoran Kerbau hingga Kawin Culik
Rumah Adat Suku Sasak
Warga Desa Sade hingga kini masih mempertahankan gaya bangunan tradisionalnya, yaitu Bale. Material rumah Bale atapnya terbuat dari ijuk atau ilalang kering. Sedangkan untuk dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Lantainya juga berupa tanah liat yang dicampur dengan sedikit sekam padi. Uniknya, untuk membersihkan lantai rumah tersebut masyarakat Suku Sasak menggunakan kotoran kerbau dengan sedikit air selama seminggu sekali, atau saat-saat tertentu menjelang upacara adat.
Diketahui, kotoran kerbau ini dapat membersihkan debu, serta memperkuat dan menghaluskan lantai. Menggunakan bahan-bahan alami, penghuni rumah tak akan merasa kepanasan di saat cuaca terik, dan tetap terasa hangat di kala malam. Terdapat sekitar 150 rumah Bale, dan dihuni oleh 750 orang Suku Sasak. Untuk melihat keseluruhan desa, wisatawan bisa mendaki ke titik tertingginya, dikarenakan lanskap Desa Sade yang berundak.
Tradisi Kawin Culik
Tak hanya sekadar melihat-lihat bangunan tradisional masyarakat Suku Sasak, wisatawan bisa mengetahui secara langsung tentang tradisi kawin culik dari pemandu wisata. Tradisi kawin culik merupakan cara pemuda Suku Sade akan menikahi gadis idamannya. Para pemuda Suku Sasak, secara diam-diam akan menculik sang kekasih dan membawanya ke rumah kerabat pada malam hari. Keesokan hari, baru sang pemuda membicarakan tentang pernikahan dengan keluarga si gadis. Tak hanya rumah adat, tradisi kawin culik, masih banyak lagi kebudayaan masyarakat Suku Sasak yang sangat menarik untuk diketahui. Berkunjung ke desa ini benar-benar akan menjadi pengalaman tak terlupakan yang bisa wisatawan dapatkan.
Lokasi Desa Wisata Sade
Secara administratif, Desa Sade terletak di Rembitan, Pujut, Rembitan, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Editor: Vien Dimyati