Kisah Timotius Berkarier sebagai Tour Leader hingga ke Tanah Perjanjian
JAKARTA, iNews.id - Berprofesi sebagai tour leader menjadi impian banyak orang. Sebab, dengan menggeluti profesi ini Anda bisa bekerja sambil berwisata.
Salah satunya Timotius, selaku Tour Manager Chris Tour Experience Holyland. Dia memulai karier sebagai tour leader sejak 2004, mengawalinya dengan magang di salah satu perusahaan bergerak di dunia travel.
Berawal dari sini, mimpinya untuk menjadi tour leader terwujud berkat kerja keras dan termotivasi atas pekerjaan mulia tersebut. Kini pria bernama Timotius telah berkunjung ke beberapa negara, tentunya memimpin sejumlah wisatawan.
"Tepatnya 2004, saya magang di salah satu perusahaan di Jakarta. Di situ mulai dilihat dan tour leader kelihatannya hanya setiap hari, setiap bulan bawa group," kata Timotius dalam Podcast Aksi Nyata, di akun YouTube Partai Perindo, Kamis, (31/8/2023).
"Termotivasi sepertinya enak, jalan-jalan kemudian keliling dunia gratis. Daya tarik sewaktu magang, saya bisa seperti mereka, jalan-jalan keliling negara. Sampai sekarang 10 tahun tetapi runutan dari 2004 berjalan 19 tahun," katanya.
Berbekal pengalaman itu, kini Timotius terbilang cukup sukses di dunia travel, lantaran dia telah melakukan cukup banyak perjalanan luar negeri. Salah satunya memimpin peziarah ke Tanah Perjanjian (Holyland).
Dalam kunjungan ke Tanah Perjanjian, Timotius mengatakan, terpenting yang harus dipersiapkan ialah niat dan hati yang tulus. Sebab, dari sini aja tumbuh rasa komitmen dan keimanan teguh dari dalam diri seseorang.
"Dipersiapkan kalau rohani, pertama hati dulu dan diawali dengan niat. Ketika mau ke Holyland, Tanah Perjanjian harus awali dengan niat dulu.
Udah dengan niatan yang baik, ketika sudah komitmen dan hati sudah siap maka iman sudah pasti," ujarnya.
Atas dasar iman itulah, lanjut Timotius, dalam setiap perjalanan ke Tanah Perjanjian, para peziarah pasti melakukan berdoa, kebaktian bersama, hingga melakukan kegiatan-kegiatan kerohanian lain.
"Perbedaan pasti ada, travel ziarah itu mendalami iman, jelas perjalanan khususnya ke Holyland di dalam perjalanan itu ada berdoa seperti ada kebaktian atau misa dan kami isi dengan acara-acara kerohanian," kata Timotius.
Kendati demikian, Timotius menekankan, terpenting bagi seorang tour leader memberikan pelayanan yang baik kepada peziarah. Maka dari itu, jiwa melayani harus melekat di dalam diri seseorang.
Lantaran ketika memberi pelayanan, hal selalu ditanamkan yaitu memupuk rasa kekeluargaan dengan setiap peziarah, berkunjung ke Tanah Perjanjian.
"Persiapan pasti hati, karena ziarah ke Holyland hati dulu. Hati untuk melayani tetapi punya konsep, peserta bukan serta merta multi bisnis tetapi mereka adalah keluarga kami, ketika kami menanamkan mereka keluarga," kata Timotius.
"Perjalanan itu, kami bawa keluarga mulai dari hati maupun dalam pelayanan harus ikhlas, harus senyum itu yang perlu diperhatikan," tuturnya.
Editor: Vien Dimyati