Limbah Hitam Muncul di Pantai Krakal, Sandiaga Uno: Tindak, Jangan sampai Disorot UNESCO!
Sandiaga menambahkan, kawasan Gunungkidul merupakan bagian dari UNESCO Global Geopark. Karena itu, masalah pencemaran limbah ini harus segera ditindak agar tidak sampai menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk UNESCO.
"Sewu kan di Gunungkidul, jadi jangan sampai tercemar dan nanti akan mendapatkan peringatan dari bukan hanya aktivis lingkungan tapi juga dari UNESCO," katanya.
Seperti diketahui, pencemaran limbah yang terjadi di kawasan Gunungkidul, yakni berupa kemunculan gelembung cairan hitam pekat, berminyak mirip dengan aspal dan solar membuat resah warga.
Limbah minyak tersebut, ditemukan di Pantai Krakal, Slili, Kukup, dan Pantai Mesra yang selama ini dikenal memiliki pemandangan sangat indah. Warga menduga pantai tersebut, tercemar solar ataupun oli.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah 2, Surisdiyanto menuturkan, dugaan tercemarnya pantai oleh limbah minyak tersebut, mulai terlihat pada Sabtu (7/10/2023). Di mana saat itu terlihat gumpalan-gumpalan kecil berada di tepian pantai. "Itu kalau dipencet-pencet lengket seperti aspal," katanya.
Dia telah mengimbau para wisatawan untuk berhati-hati, karena ketika menempel di pakaian ataupun kulit bakal lengket dan susah dihilangkan. Dia menduga ada tumpahan minyak di laut lepas. Dugaan pencemaran limbah di laut tersebut semakin kuat, karena cukup banyak biota laut yang ditemukan mati di tepi pantai, seperti ikan kecil-kecil, dan kepiting laut yang ukurannya kecil.
Adanya dugaan pencemaran di pantai, kata Marjono, tidak sampai menganggu aktivitas pengunjung. Pengunjung masih diperbolehkan bermain di area pantai tersebut.
Editor: Vien Dimyati