Membedah Akulturasi Budaya Macao dari Ruis of St Paul's
Bagian kedua bangunan Ruis of St Paul's menununjukkan empat patung St Fransiscus Xaverius saat ke Tiongkok. Lalu di atasnya ada beberapa relief yang menunjukan akulturasi budaya antara China dan Portugis, yakni pohon natal, kapal Portugis, wanita mengalahkan naga dengan tujuh kepala, tengkorak, dan kembang raja Jepang (seruni).
Tino, seorang pemandu wisata yang menemani tim iNews bersama rombongan mengunjungi Ruis of St Paul's mengungkapkan bila banyak orang menganggap bahwa lambang naga berkepala tujuh tersebut menghina China. Padahal, maksud dari gambar tersebut amatlah baik.
"Naga di situ bukan naganya China. Naga China itu panjang tidak besar, dan hanya satu kepala. Di situ ada tujuh kepala. Maksud dari tujuh kepala itu adalah tujuh dosa di katolik. Wanita itu sebenarnya menunjukan kalau dia tidak pernah melakukan dosa tersebut," ujarnya.
Selain itu gambar tengkorak melambangkan kematian. Menurutnya, orang China pada zaman dulu percaya bila ketika mereka meninggal akan bertemu dewa. Bahkan jika semasa hidup berlaku baik akan berkesempatan menjadi dewa.
"Ketika dikubur, badan harus dalam keadaan bagus atau lengkap. Bahkan jari tidak boleh hilang. Seseorang tidak akan bertemu dewa kalau badannya tidak lengkap ketika meninggal. Sehingga orang China kalau mau dibunuh atau mati sering diberikan dua pilihan. Mau kepala dipotong atau diracun. Biasanya maunya diracun. Meskipun diracun lebih sengsara, tapi akan masuk surga," katanya.
Pada bagian yang sama, terdapat dua patung macan di ujung kiri dan kanan bangunan melambangkan budaya China. Naik satu tingkat yakni bagian ketiga, terdapat gambar Yesus, yang di kanan kirinya terdapat palu, pecut, paku, mahkota duri, dan patung St Petrus memegang salib, kemudian ada kebangkitan yang melambangkan terang dunia.
Gambar teratas mengisahkan roh kudus turun yang digambarkan menjadi burung. Relief ini mengisahkan awal mula dunia dan di kiri kanan terdapat gambar matahari, bulan, serta empat bintang sebagai perlambang empat musim. Beberapa destinasi wisata di Macao lainnya dapat dilihat melalui jelajahmacao.com.
Editor: Tuty Ocktaviany