Mengenal 6 Destinasi di Jepara, Nomor 4 Ada Pantai Cantik Mirip di Belanda
4. Pantai Tirto Samodro
Jepara juga memiliki pantai lain, yaitu dinamakan Pantai Tirto Samodro. Pantai ini dikenal sebagai Pantai Bandengan karena lokasinya berada di Desa Bandengan, Kecamatan Jepara. Uniknya lagi pantai ini memiliki nama lainnya, yaitu Klein Scheveningen, nama yang diberikan oleh Ny. Ovink Soer, salah satu teman dari R.A Kartini. Di mana nama tersebut disematkan seperti salah satu pantai di Belanda yang mirip dengan Pantai Bandengan.
Pantai Tirto Samodro memiliki hamparan pasir putih di sepanjang pantainya. Di tempat satu ini juga kerap diadakan acara, seperti festival layang-layang dan perlombaan motocross. Anda juga jangan sampai melewatkan menyaksikan, indahnya sunset atau matahari terbenam di pantai ini.
5. Air Terjun Banyu Anjlok
Selain pantai, Jepara juga memiliki beberapa air terjun yang tak kalah cantik. Misalnya, Air Terjun Banyu Anjlok, berlokasi di Somosari, Batealit, Kabupaten Jepara. Air Terjun Banyu Anjlok secara harfiah dapat diartikan sebagai air yang terjun secara bebas. Pemandangannya sangat indah, Anda bisa melihat air terjun dengan airnya yang jernih ditambah nuansa hijau di sekitarnya memberikan dan menambahkan kesan sejuk nan asri.
Namun akses menuju air terjun ini cukup sulit. Anda bisa menggunakan sepeda motor sampai di pemukiman saja, selebihnya dilakukan dengan cara berjalan kaki. Akan tetapi rasa lelah dan medannya yang sulit ini akan terbayarkan, dengan pemandangan sekitar Air Terjun Banyu Anjlok yang indah.
6. Air Terjun Jurang Nganten
Air Terjun Jurang Nganten berlokasi di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, sekitar 20 km dari pusat kota Jepara. Suasana yang tenang serta pemandangan di sekitar air terjun yang sangat cantik membuat wisatawan bisa puas berlama-lama di sini. Letaknya yang berada di daerah lembah, membuat medan yang harus dilalui cukup sulit. Namun, kesulitan tersebut terbayar setelah melihat keindahan air terjun yang mengalir dari dinding bukit yang tegak.
Akan tetapi di balik namanya yang indah, terdapat cerita miris di baliknya yang menjadi asal usul nama air terjun ini. Konon, ada sepasang pengantin yang tidak direstui oleh orang tua masing-masing, tetapi tetap memaksakan diri melangsungkan pernikahan. Mereka berdua kemudian melarikan diri dengan menggunakan andong yang ditarik oleh kerbau.
Kemudian dalam perjalanannya, andong tersebut tiba-tiba terperosok ke dalam jurang saat sedang berjalan di tepi sungai. Kedua pengantin tersebut meninggal di dalam jurang yang kemudian dikenal dengan nama Air Terjun Jurang Nganten.
Editor: Vien Dimyati