Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kaget! Outer Batik Nikita Mirzani Ini Ternyata Rancangan Anne Avantie 7 Tahun Lalu
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Batik Yogyakarta dan Filosofinya, Unik Ada Motif dari Pohon Langka

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 13:21:00 WIB
Mengenal Batik Yogyakarta dan Filosofinya, Unik Ada Motif dari Pohon Langka
Mengenal Batik Yogyakarta yang legendaris (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tepat pada 2 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Batik Nasional. Dalam momen ini, Tidka ada salahnya Anda mengenal lebih jauh batik klasik yang ada di Indonesia. Khususnya batik Yogyakarta.

Indonesia memiliki ragam batik dari berbagai daerah, salah satunya adalah Yogyakarta. Yogyakarta memang terkenal dengan budaya yang cukup kental, termasuk juga dengan batik khasnya.

Melalui acara 'Membatik Bersama Mendunia' dalam rangka memperingati Hari Batik yang jatuh pada 2 Oktober 2021, pelestari batik, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam (GKBRAy) akan menjelaskan mengenai empat motif batik khas dari Yogyakarta.

Batik Yogyakarta atau yang dikenal motif atau corak Yogyakarta mewarisi motif Kerjaaan Mataram Islam. Kekhasan tersebut terletak pada corak batik berbentuk ragam geomoterris dan didominasi warna dengan tanah yang cenderung gelap yaitu coklat tua, biru tua, hitam. Selain itu ada juga ada warna terang yaitu Putih.

Berikut ulasannya dirangkum melalui acara Membatik Bersama Mendunia, yang disiarkan langsung oleh iNews, Sabtu (2/9/2021).

1. Motif Batik Parang

Motif parang atau lereng memiliki ciri khas kemiringan 45 derajat. Kemiringan ini mengambarkan lereng gunung atau bukit. Menurut GKBRAy Adipati Paku Alam, parang merupakan motif sakral yang dipakai oleh raja-raja dan keluarganya.

Filosofi di balik motif ini adalah agar manusia selalu meningkatkan diri, kematangan batin dengan banyak belajar, mengurangi kesalahan, serta meningkatkan pengetahuan. Selain itu Batik Parang juga mempunyai filosofi agar seseorang punya tekad kuat dan tidak mudah putus asa.

Ada ratusan jenis motif atau bentuk yang terus dikembangkan dalam batik parang hingga saat ini. Motif-motif tersebut antara lain ada parang barong, parang rusak, parang klitik dan lainnya.

2.  Motif Semen

GKBRAy Adipati Paku Alam menjelaskan, 'Semen' berasal dari kata semi yang berarti tunas. Golongan motif semen mengandung makna berseminya kehidupan baru yang penuh harapan serta kebaikan maupun kebahagiaan.

Motif Semen memiliki komponen utama yang umumnya terdiri dari kehidupan darat, laut dan air. Kehidupan darat disimbolkan dengan gunung, tumbuhan, atau hewan darat. Lalu, kehidupan air disimbolkan dengan sisik, ikan atau hewan air lain. Kemudian, kehidupan udara disimbolkan dengan sayap ataupun burung.

Adapun motif batik yang tergolong dalam pola semen di antaranya, semen romo, sidomukti, sido asih, wahyu tumurun dan masih banyak lagi.

3. Motif Batik Ceplok

Motif ceplok berbentuk pola geometris yang disusun berulang. Bentuk tersebut di antaranya lingkaran, persegi, oval, segitiga. Pola geometris ini ada yang dipadukan dengan flora dan fauna.

Beberapa golongan jenis ceplok di antaranya ada motif kawung, kotak mangkara, kasatriyan, ceplok purbonegara, dan lain-lain

Makna filosofi yang terkandung di dalam motif ceplok didasarkan pada bentuk atau komponen motif yang terdapat dalam masing-masing batik

Misalnya, motif kawung. Motif ini berupa empat bulatan yang melambangkan kiblat papat lima pancer. Ada juga yang mengartikan kawung sebagai simbolik kata ‘suwung’ atau kosong.

4. Batik Nitik

Batik Nitik merupakan batik dengan anugerah kekayaan intelektual indikasi geografis. Uniknya, canting yang digunakan pada batik nitik mempunyai bentuk khusus, yakni ujung canting terbelah empat. Metode dalam membuat batik nitik juga agak berbeda yaitu dengan cara menitik, bukan diseret seperti batik pada umumnya.

Motif batik nitik dibuat dengan motif klasik atau pakem nitik Yogyakarta. Di antaranya, Nitik Nogosari, Nitik Srengege, Nitik Cakar ayam, Nitik Rambutan, Nitik Sekar Tanjung, dan masih banyak lagi.

Motif yang diciptakan dalam batik nitik merupakan stilasi dari bentuk bunga atau ornamen lain yang dibentuk menjadi pola geometri.

Salah satu jenis motif yang disebutkan sebelumnya ada motif Nogosari. Nogosari merupakan nama sejenis pohon yang sudah semakin langka. Pohon nogosari tumbuh di lingkungan Puro Paku Alaman. Motif Batik Nitik Nogosari melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

Batik tentunya merupakan warisan budaya Indonesia. Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam berpesan untuk lebih mengenali setiap guratan batik agar bisa meresapi isi pesan di balik motif batik.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut